Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Water Cannon" dan Ribuan Polisi Disiagakan untuk Jaga Demo FPI

Kompas.com - 16/01/2017, 05:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan rapat koordinasi untuk menghadapi aksi demonstrasi massa Front Pembela Islam (FPI) yang rencananya akan digelar di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017) ini.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan mengatakan, pihaknya ‎telah menyiapkan sejumlah pengamanan khusus untuk mengamankan aksi tersebut.

Water cannon serta kawat berduri disiapkan untuk mengantisipasi adanya kericuhan. Ribuan personel juga disiagakan.

"Ya, kami siapkan water cannon, barrier, semua kami siapkan. Prinsipnya kami lihat situasi kondisi. Kalau perlu kami pergunakan. Kalau tidak perlu tidak dipakai," kata Iwan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Minggu (15/1/2017).

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Anggota polisi mengawal aksi unjuk rasa di depan gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Mereka menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dari jabatannya karena dianggap membiarkan pecahnya kerusuhan antara FPI dan LSM GMBI di Bandung, Jawa Barat pada pekan lalu.
(Baca: Senin, 2.800 Personel Amankan Unjuk Rasa FPI di Mabes Polri.)

Iwan mengimbau kepada warga yang akan menyuarakan pendapatnya tersebut untuk tetap menjaga ketertiban umum sesuai dengan prosedur.

Bantuan pengamanan, tambah Iwan, juga melibatkan dari TNI.

"Personel menyesuaikan kerawanan dan ancaman yang timbul. Saya tidak bisa sampaikan karena terkait pola sistem pengamanan," jelasnya.

Iwan berharap massa FPI dapat menyuarakan pendapatnya hanya di sekitar Masjid Al-Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, yang merupakan titik kumpul mereka.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Anggota polisi mengawal aksi unjuk rasa di depan gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). Mereka menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dari jabatannya karena dianggap membiarkan pecahnya kerusuhan antara FPI dan LSM GMBI di Bandung, Jawa Barat pada pekan lalu.

"Titik kumpul di Al-Azhar. Kami mengimbau mereka di sana, tidak harus ke Mabes Polri menutup jalan sehingga macet ganggu masyarakat," tandasnya.

Pihak FPI sendiri berencana berdemonstrasi di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin ini, untuk menuntut penuntasan bentrokan dengan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah Jawa Barat.

Rencananya, massa FPI tersebut akan berkumpul di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, lalu berjalan kaki ke Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, yang terletak di dekatnya.

(Gopis Simatupang/Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com