Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang Jadi PHL Pemadam Kebakaran Juga Ada Tesnya...

Kompas.com - 18/01/2017, 13:00 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai tahun ini calon Pegawai Harian Lepas (PHL) Tenaga Operasional Pemadam Kebakaran DKI Jakarta harus mengikuti serangkaian tes penerimaan. Selanjutnya, tes ini akan dilaksanakan setiap tahun.

Tes penerimaan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 212 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan.

"Sesuai Pergub, sudah ada kriteria yang harus dipenuhi untuk mencari PHL. Mereka harus lulus tes kompetensi, tes fisik, dan wawancara," ujar Saiful Pegawai Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, saat diwawancara Kompas.com, Selasa (17/1/2016).

Sebelum mengikuti ketiga rangkaian tes tersebut, calon PHL harus lolos administrasi terlebih dahulu. Pendaftaran administrasi ini dilakukan secara online.

Terdapat 16 persyaratan yang harus dipenuhi calon PHL agar dapat mengikuti tes penerimaan. Antara lain, berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 18-45 tahun, WNI dengan KTP DKI Jakarta, tidak takut ketinggian dan ruang gelap, serta diutamakan mampu berenang.

Tahun ini ada 1.452 calon PHL yang lolos administrasi dari total 3.500 pendaftar. Setelah lolos administrasi, mereka mengikuti tes kompetensi yang telah diadakan pada Senin (16/1/2017).

Seperti apa tesnya?

Pada tes kompetensi peserta diuji pengetahuannya terkait lima bidang. Pengetahuan umum (kewarganegaraan), pengetahuan tentang cara pengoperasian peralatan unit mobil pemadam kebakaran, kemampuan numerik (menghitung), lawan kata (antonim), dan persamaan kata (sinonim).

Selanjutnya, calon PHL mengikuti tes fisik. Untuk tes fisik, waktu pelaksanaan tes dibedakan per wilayah. Tiap wilayah diberikan satu hari khusus untuk menjalani tes.

Kelompok peserta pertama yang melakukan tes fisik adalah calon PHL dari wilayah Jakarta Pusat berjumlah 278 orang.

Kompas.com berkesempatan menyaksikan pelaksanaan tes yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran (Pusdiklatkar) Ciracas, Jakarta Timur, itu pada Selasa (17/1/2017).

Cahyu Cantika Amiranti Peserta sedang melakukan ujian lari 12 menit
Tes fisik yang dimulai sejak pukul 8 pagi tersebut terdiri dari empat jenis ujian. Pertama, peserta tes harus berlari selama 12 menit. Pada akhirnya akan dihitung berapa putaran—satu putaran berjarak 410 meter—yang berhasil mereka lalui.

Peserta tes, Tri Saptiono (26) dan Rahmat Hidayat (26) sama-sama mengakui bahwa tes lari 12 menit tersebut merupakan tes yang paling berat. Karena selain jarak yang jauh, tes ini dilakukan saat tengah hari, ketika matahari sedang terik-teriknya.

Kedua, calon PHL melakukan push up. Penilaian dilakukan dengan melihat berapa jumlah push up yang berhasil mereka lakukan dalam waktu satu menit.

Ketiga, peserta tes melakukan sit up dengan kriteria penilaian sama dengan push up. Terakhir, mereka menjalani shuttle run—lari melewati rintangan dengan membentuk jalur angka delapan—sebanyak tiga putaran.

"Tes fisik dilakukan dengan tujuan mencari PHL yang mampu bergerak cepat, memiliki daya tahan tubuh kuat, dan power. Sebab, kerja mereka di lapangan nantinya menuntut kecakapan ini," ucap Pegawai Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.

Cahyu Cantika Amiranti Peserta sedang melakukan tes push up.
Dia melanjutkan, peran PHL di lapangan adalah sebagai regu penanggulangan kebakaran. Mereka bertugas  menyiapkan dan membawa selang, membuka keran air atau mencari sumber air terdekat, serta memadamkan api.

Adapun setelah semua wilayah menyelesaikan tes fisik, calon PHL akan mengikuti tes wawancara yang akan dilaksanakan pada Senin (23/1/2017) dan Selasa (24/1/2017) mendatang. Setelah semua rangkaian proses itu selesai, hasil akhirnya akan diumumkan apakah diterima atau tidak.

Kompas TV Mengharukan Anak Korban Bom Samarinda Bercita-cita Menjadi Pemadam Kebakaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com