Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Ahok Dekati Pemilih Pemula

Kompas.com - 20/01/2017, 21:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berharap pemilih pemula kritis saat menerima sebuah pemberitaan. Terlebih jika berita itu terindikasi hoax atau tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Sekarang bagaimana caranya? Kami harus berusaha teman-teman kami di lapangan meyakinkan mereka (pemilih pemula) mengenal Ahok. Enggak mungkin dong Ahok yang membangun masjid dan menolong banyak orang Islam, dibilang penista agama," kata Basuki alias Ahok, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Ahok mengakui jumlah pemilih pemula sangat memengaruhi perolehan suara. Menurut Ahok, tipikal pemilih pemula adalah mudah terpengaruh dan ingin mencari tahu.

Dengan demikian, lanjut Ahok, tim sukses bertugas menjelaskan kepada pemilih pemula terkait kasus yang menimpa dia, khususnya dugaan penodaan agama.

"Makanya saya temukan buku yang ditulis Kurawa (Rudi Valinka, berjudul 'A Man Called Ahok') ini termasuk lebih praktis. Karena dia kan investigasi, makanya ini isinya kesaksian," kata Ahok.

(Baca: Ahok: Saya Batu Ujian buat Negara Ini)

Ahok mencontohkan sebuah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya akan mengubah Jakarta seperti Singapura, dengan lebih banyak gedung dibanding tempat ibadah. Menurut Ahok, pemilih pemula seharusnya mengonfirmasi informasi tersebut.

"Makanya kalau hal kayak begini perlu tabayun, apalagi di zaman teknologi ini sebetulnya enggak bisa menyembunyikan rekam jejak. Yang penting anak muda sekarang harus mau cari tahu, jangan asal telen saja," kata Ahok.

Adapun pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur. Mereka diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Pesaingnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kompas TV Ahok Enggan Komentar Banyak Jelang Sidang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com