Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tabur Bunga Digelar untuk Peringati Kecelakaan Maut di Tugu Tani

Kompas.com - 22/01/2017, 11:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki menggelar doa bersama dan aksi tabur bunga untuk memperingati lima tahun kecelakaan maut di halte Tugu Tani, Jakarta Pusat, yang merenggut sembilan korban meninggal akibat tertabrak mobil yang dikendarai Afriani (22/1/2012) silam.

Doa bersama dan aksi tabur bunga digelar di tempat terjadinya kecelakaan yang juga mengakibatkan empat pejalan kaki lainnya mengalami luka berat.

"Sembilan nyawa melayang pagi hari yang sama pada 22 Januari, sekitar pukul 06.00 pagi, lokasinya di sini," ujar Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, di lokasi, Minggu (22/1/2017).

"Untuk itu kami meminta penegak hukum melakukan penegakan hukum yang tegas, tanpa pandang bulu," kata dia.

Koalisi Pejalan Kaki memperingati kecelakaan maut tersebut bersama komunitas lainnya, seperti Jarak Aman, Gerakan Pramuka, Busmania, dan Car Free Day Indonesia.

Mereka juga sekaligus memperingati hari pejalan kaki nasional yang dideklarasikan sejak kecelakaan maut itu terjadi.

"Ini (hari pejalan kaki) sebenarnya hanya momen, tapi kalau ini momen bersama untuk menjadi movement (gerakan), saya kira itu sangat penting bahwa nasib pejalan kaki cukup prihatin," kata dia.

Alfred menuturkan, kondisi infrastruktur untuk pejalan kaki masih belum baik. Akibatnya, masih banyak pejalan kaki yang meninggal dunia.

Pada 2010, 18 pejalan kaki meninggal setiap harinya di Indonesia. Sementara itu, satu orang pejalan kaki meninggal setiap enam hari di Jakarta.

Koalisi Pejalan Kaki meminta pemerintah mengoptimalkan dan memprioritaskan fasilitas bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas.

"Sebenarnya Koalisi Pejalan Kaki tidak menuntut apa-apa, tapi kami meminta komitmen dari pemerintah terkait dengan infrastruktur, fasilitas bagi pejalan kaki, trotoar, JPO, zebra cross," ucap Alfred.

Selain itu, Koalisi Pejalan Kaki juga meminta penegakan hukum yang tegas bagi pengendara yang merebut hak pejalan kaki dan penuntasan kasus hukum yang berkaitan dengan pejalan kaki.

Kompas TV Bocah Ini Hadang Motor Yang Melintas di Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com