JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan lomba paduan suara Mars Revolusi Mental digelar tanpa menggunakan dana APBD DKI. Biaya latihan para PNS DKI yang mengikuti lomba ini juga berasal dari uang pribadi mereka.
"Jadi ini non-APBD ya," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/1/2017).
Selain itu, hadiah untuk pemenangnya juga belum disiapkan. Hal ini karena kegiatan ini memang tidak dianggarkan dalam APBD.
Saefullah mengatakan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono bersedia memberikan uang operasionalnya untuk hadiah.
"Pak Plt sudah jamin hadiahnya dari operasional Plt Gubernur, entah berapa jumlahnya saya belum tahu," ujar Saefullah.
"Hadiah berikutnya operasional Sekda juga boleh dipakai he-he-he,yang jelas tidak ada APBD yang keluar dari kegiatan ini," tambah Saefullah. (Baca: Puan: Saat Masuk Kantor Resepsionisnya Senyum, Itu Juga Revolusi Mental)
Ada 42 tim dari SKPD dan 3 tim dari BUMD yang mengikuti lomba ini. Setiap tim bernyanyi satu per satu sesuai gilirannya. Salah seorang yang menjadi juri dalam lomba ini adalah pencipta lagu Mars Revolusi Mental sendiri yaitu Emaya Suryadinata.
Babak final akan diselenggarakan, besok. Nantinya, Saefullah ingin agar lagu Mars Revolusi Mental bisa dinyanyikan rutin di acara resmi
"Di acara resmi harus ada mars revolusi mental yang didengungkan di akhir atau awal acara," ujar Saefullah.