Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Terulangnya Tahanan Kabur, Tembok Rutan Cawang Akan Dipertebal

Kompas.com - 30/01/2017, 17:21 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi terkait sistem pengamanan rumah tahanan narkoba.

Evaluasi dilakukan setelah adanya tahanan yang melarikan diri dari rutan di Cawang, Jakarta Timur, dengan cara membobok tembok.

Salah satu upaya untuk mencegah hal itu terulang lagi adalah dengan menebalkan tembok di tiap ruang tahanan.

"Besok akan kami mulai melakukan pengecoran. Kami akan cor dengan menggunakan beton," ujar Eko, di Kantor Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Senin (30/1/2017).

(Baca: Dua Tahanan yang Kabur dari Rutan Cawang Dilumpuhkan di Bogor)

Akhdi Martin Pratama Para tahanan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang sempat melarikan diri saat di Kantor Ditipid Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Senin (30/1/2017).

Tak hanya itu, Eko juga mengungkapkan rencana membuat terali besi untuk memperketat pengamanan bagian belakang rutan.

Untuk petugas penjaga rutan, lanjut Eko, dia memerintahkan dilakukan pemeriksaan ruang tahanan tiap 30 menit sekali sehingga petugas dapat mengontrol tiap aktivitas para tahanan.

"Saya juga sudah perintahkan agar para tahanan paling lama 10 hari berada di rutan sini. Jika sudah selesai pengembangan segera dititipkan saja di LP (lembaga pemasyarakatan)," ucap Eko.

Jenderal bintang satu ini mengungkapkan akan membuat seragam khusus untuk para tahanan. Sebab, saat ini tidak ada seragam khusus bagi para tahanan di Rutan Dittipid Narkoba Bareskrim Polri.

"Sehingga kalau ada yang kabur lagi, masyarakat bisa mengenali jika yang bersangkutan merupakan seorang tahanan," kata Eko.

(Baca: Tahanan Narkoba yang Kabur Lubangi Tembok Sel Selama Dua Bulan)

Pada Selasa (24/01/2017), tujuh tahanan Direktorat Tindak Pidana IV Narkotika Bareskrim Polri kabur dari ruang tahanan di Cawang, Jakarta Timur. Mereka merusak tembok ruang tahanan dan melompati tembok berikutnya.

Setelah keluar, para tahanan menuju halaman parkir Rumah Sakit (RS) Otak Nasional yang berada persis di samping Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dari ketujuh tahanan itu, saat ini enam orang telah ditangkap kembali, yaitu Ridwan Ramadhan, Amirudin alias Amir, Cai Chang alias Antoni, Sukmajaya alias Jaya, Ricky alias Felani, dan Azizul alias Izul. Sementara Anthony Medan masih buron.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com