JAKARTA, KOMPAS.com — Populi Center merilis survei terbaru terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Survei dilakukan pada 28 Januari-2 Februari 2017, atau setelah debat kedua para calon gubernur dan wakil gubernur DKI pada 27 Januari lalu.
Salah satu hal yang diukur dalam survei adalah penilaian responden terhadap calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat dan dana hibah untuk kegiatan pramuka DKI Jakarta.
Peneliti Populi Center, Nona Evita, mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden menyerahkan kasus hukum tersebut kepada pihak yang berwajib.
"Saat ditanya mengenai keyakinan terhadap dugaan kasus korupsi yang melibatkan Sylviana Murni, 35,3 persen responden menyerahkan kasus tersebut terhadap proses hukum," kata Nona saat merilis hasil survei di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (6/2/2017).
Sementara itu, 31,8 persen responden mengaku tidak mengetahui dua kasus tersebut, 15 persen responden meyakini Sylvi tidak terlibat, 12,8 persen meyakini Sylvi terlibat, dan 5 persen lainnya tidak menjawab.
Populi Center juga mengukur sikap responden terkait pemanggilan Sylvi oleh Bareskrim Polri terkait dua kasus tersebut. Hasilnya, 42,5 persen responden mengaku tidak mengetahuinya.
"(Sebanyak) 32,8 persen mendukung pemanggilan tersebut," kata Nona.
Kemudian, ada 6,5 persen responden tidak mendukung pemanggilan Sylvi, 11,3 persen menyarankan kasus tersebut ditangguhkan sampai pilkada selesai, dan 6,8 persen tidak menjawab.
Selain dua kasus tersebut, Populi Center juga menanyakan soal kasus hukum lainnya yang melibatkan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sebanyak 36,8 persen responden menyerahkan kasus dugaan penodaan agama tersebut kepada proses hukum. Sementara itu, 35,2 persen responden menilai Ahok bersalah, 19,0 persen menilai Ahok tidak bersalah, 5,8 persen tidak mengetahui kasus sebenarnya, dan sisanya sebanyak 3,2 persen tidak menjawab.
Survei Populi Center itu dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei itu dibiayai dengan menggunakan dana kas internal Yayasan Populi Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.