Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalat dan Bau Tak Sedap di Lokasi Kampanye Ahok...

Kompas.com - 09/02/2017, 17:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melanjutkan kegiatan kampanyenya ke daerah Rawa Buaya, RT 006/06, Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Ada yang berbeda dari lokasi kampanye kali ini dengan lokasi kampanye sebelumnya.

Bau tak sedap sangat terasa begitu Ahok beserta rombongan memasuki permukiman padat penduduk tersebut.

Hal itu disebabkan banyaknya sampah yang berserakan di lokasi kampanye itu. Banyak pula sampah dalam plastik yang dibiarkan lama tak diangkut.

(Baca juga: Ahok Ajak Diskusi Warga Tipar Cakung di Teras Rumah)

Selain itu, banyak kandang ayam dan kandang burung di sana. Akibatnya, banyak lalat beterbangan di daerah tersebut.

Tak hanya di tempat sampah, lalat juga beterbangan di sekitar rumah warga. Got yang ada di daerah itu juga mampet.

Sampah menumpuk menghambat aliran air di sana. Airnya bukan bening, melainkan hitam pekat. Jalan di daerah tersebut juga belum diaspal.

Jalan di sana ditutupi conblock dan terlihat tidak rata. Selain itu, jalan penuh kubangan dan becek di sana-sini. Ahok terlihat terus menyapa dan menyalami warga di sana.

Terdengar celetukan dari seorang dalam rombongan Ahok mengenai bau wilayah tersebut.

"Baunya enggak enak banget, sumpah," kata Budi, seorang dari rombongan Ahok, di lokasi, Kamis (9/2/2017).

(Baca juga: Pria yang Mengaku Ketua Panwascam Cakung Adu Mulut dengan Relawan Ahok)

Bowo, awak media yang ikut dalam rombongan Ahok, juga menggelengkan kepalanya ketika menyusuri daerah tersebut.

"Waduh banyak 'ranjau' (kotoran binatang) di sini. Hati-hati," kata Bowo.

Sepanjang kampanye, Ahok menanyakan masalah banjir kepada warga setempat. Selain itu, Ahok sempat mempercepat blusukan-nya karena lokasi setempat diguyur hujan deras.

"Ini enggak ada saluran air di sini. Kacau," kata Ahok.

Kompas TV Kejadian Unik dan Lucu di Debat Putaran Kedua Cagub Dki Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com