Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Ada Serangan Tiba-tiba karena Elektabilitas Anies-Sandi Naik

Kompas.com - 09/02/2017, 19:20 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohamad Taufik, Wakil Ketua Tim Pemengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menduga bahwa penyebaran brosur kampanye hitam yang menyerang pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor tiga itu dilakukan untuk menurunkan elektabilitas.

Sebab, menurut dia, saat ini elektabilitas Anies-Sandiaga terus naik jelang hari pencoblosan pada 15 Februari 2017 nanti.

"Saya sih menangkap begini, ada serangan tiba-tiba, karena trennya Anies-Sandi. Anies-Sandi (elektabilitasnya) naiknya tinggi," ujar Taufik di posko pemenangan Anies-Sandi di Cicurug, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).

(Baca juga: Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi Berjumlah 60.000 Eksemplar)

Taufik berharap, tidak ada lagi kampanye hitam yang mewarnai Pilkada DKI 2017 ini. Sebab, kampanye hitam merupakan bentuk kemunduran demokrasi yang ada di Indonesia.

Ia meminta kepada siapa pun yang ingin melakukan kampanye hitam untuk mengurungkan niatnya.

Politikus Partai Gerindra ini berharap, kontestasi Pilkada DKI 2017 ini dilakukan secara sportif.

"Kalau mau nurunin elektabilitas (Anies-Sandiaga) jangan pakai cara yang tidak beradab seperti ini, makanya (pelaku) saya suruh tobat," kata Taufik.

Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi mengatakan, pihaknya mengamankan empat orang yang menyebarkan brosur berisi kampanye hitam terhadap Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Brosur tersebut disebarkan di Pisangan Baru Timur, Matraman, Jakarta Timur.

(Baca juga: Tim Anies-Sandi Minta Aparat Telusuri Dalang "Black Campaign")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com