Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Ahok dan Djarot Begitu Aktif Lagi Jadi Gubernur dan Wagub

Kompas.com - 13/02/2017, 06:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Minggu (12/2/2017), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat aktif lagi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sudah dilakukan pada Sabtu (11/3/2017) lalu.

Apa kegiatan yang dilakukan keduanya? Ahok belum memiliki kegiatan apa pun pada hari Minggu kemarin. Pada Senin ini, rencananya Ahok akan datang ke Balai Kota DKI terlebih dahulu sebelum menghadiri sidang pengadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta terkait kasus penodaan agama.

"Besok (hari ini) pagi (Pak Ahok) masuk kantor," ujar Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri DKI Jakarta, Mawardi, kepada Kompas.com, Minggu.

Sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama itu digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Rencananya, jaksa penuntut umum (JPU) akan menghadirkan empat saksi ahli dalam persidangan.

Ahli yang dihadirkan merupakan ahli agama dari MUI, dua ahli hukum pidana, dan satu ahli bahasa Indonesia.

"Ahli pertama Prof Dr Muhammad Amin Suma selaku ahli agama Islam yang melaksanakan tugas menjadi ahli berdasarkan surat tugas dari MUI tanggal 8 November 2016," kata anggota tim advokasi dan hukum Ahok, Ronny Talapessy, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu.

Selanjutnya, dua ahli hukum pidana adalah Dr Mudzakkir dan Dr Abdul Chair Ramadhan. Sementara itu, ahli bahasa Indonesia ialah Prof Mahyuni.

Djarot 

Berbeda dengan Ahok, Djarot sudah mulai melakukan kegiatan dinas sejak hari Minggu kemarin. Djarot berkeliling ke kantor pemerintah kota untuk mendengarkan laporan dari tiap wilayah.

Kemarin, Djarot mendatangi kantor Wali Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kepada Djarot, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi melaporkan permasalahan yang kini dialami para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Anas melaporkan bahwa pihaknya sudah memindahkan 382 PKL dari dalam kawasan Taman Fatahillah ke Jalan Cengkeh.

"Yang jadi masalah rencananya penataan PKL itu dibangun Sampoerna Land, tetapi enggak dibangun. Akhirnya dibangun oleh UKM tenda-tenda sementara," kata Anas.

Namun, lanjut Anas, tenda-tenda yang kini telah dibangun itu diminta dibongkar. Alasannya, lokasi untuk PKL dan lahan parkir di Jalan Cengkeh akan dibangun.

"Pedagangnya dipindahin ke Jalan Teh karena enggak muat, membeludak ke Jalan Kunir. Sudah kami pindahin, dibongkar tendanya, (Jalan Cengkeh) cuma dipagar seng doang," kata Anas.

Pada kesempatan itu, Djarot mengapresiasi penanganan banjir yang dilakukan SKPD. Djarot mengatakan, banjir di DKI Jakarta kini sudah berkurang. Pada saat hujan deras beberapa hari belakangan ini, daerah-daerah yang masih terlanda banjir di Jakarta tidak lama mengalami kebanjiran.

"Tadi malam hujan deras banget, hampir tidak ada banjir yang lama di Jakarta Barat. Perutku tuh mules kalau hujan deras, waduh bagaimana Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Sekretaris, pasti meluap," ujar Djarot kemarin.

Namun, kali-kali tersebut kini tidak meluap. Djarot melihat berita di televisi justru yang kini banjir adalah wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Hari ini, Djarot dijadwalkan akan mengikuti rapat pimpinan rutin di Balai Kota DKI Jakarta. Setelah itu, Djarot akan melakukan pengarahan untuk PNS eselon 3 di kantor Dinas Teknis, Tanah Abang. Kemudian, Djarot akan kembali mendengar laporan penyelenggaraan pemerintahan oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan di kantor Pemkot setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com