Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes DKI: Enggak Mungkin DKI Urutan Ke-5 Gizi Anak Terburuk

Kompas.com - 20/02/2017, 21:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmadi Priharto membantah bahwa Pemprov DKI berada di urutan kelima dengan gizi anak terburuk di Indonesia.

Berdasarkan data yang didapat Dinas Kesehatan DKI dari Kementerian Kesehatan, pada 2015, Pemprov DKI menempati posisi 16 dan pada 2016, Pemprov DKI menempati urutan 11 dari 34 Provinsi di Indonesia.

(Baca juga: Djarot: Soal Gizi Buruk Itu Data dari Mana?)

Kusmadi mengaku tidak mengetahui bahwa Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang berbeda pada 2015 seperti yang sebelumnya disampaikan oleh calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, saat debat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta pada 10 Februari lalu.

"Saya enggak tahu datanya seperti itu, tetapi data yang didapat dari Kemenkes kemudian saya tanyakan ada yang nol (ada provinsi tidak memberikan data) bagaimana? Kemudian kalau dari materi masalahnya, enggak mungkin Jakarta gizi buruk (urutan) seperti itu," ujar Kusmadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/2/2017).

Kusmadi meyakini bahwa tidak mungkin Pemprov DKI berada di urutan seburuk itu mengingat sejumlah program kesehatan yang telah diterapkan di Jakarta.

Selain itu, bahan pangan di Jakarta untuk peningkatan gizi anak sangat mencukupi.

"Yang saya mau ngomong, di DKI enggak mungkin (gizi terburuk), bahan makannya, pangannya itu enggak ada, enggak mungkin," kata dia. 

"Jadi biasanya kalau sampai ada gizi buruk itu biasanya enggak hanya gizi buruk biasanya ada penyakit pendamping seperi TBC, HIV," ujar Kusmadi.

(Baca juga: Benarkah DKI Jakarta Urutan 5 Provinsi dengan Gizi Buruk di Indonesia?)

Selain itu, Kusmadi menyinggung adanya warga tidak ber-KTP DKI yang tinggal di wilayah DKI untuk mencari kerja dengan membawa anak-anaknya. "Kemudian dari asalnya dia sudah buruk," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com