Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pengungsian Korban Banjir, Kakek Ini Terus Merintih Kesakitan

Kompas.com - 22/02/2017, 08:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kelurahan Halim di Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi salah satu wilayah yang terdampak saat banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta sejak Senin (20/2/2017).

Data pihak kelurahan menyebutkan ada 98 kepala keluarga di 4 RW yang harus mengungsi sejak Senin pagi.

Mereka mengungsi di dua lokasi, masing-masing di Kantor Kelurahan Halim dan Mushola Al Ikhwan.

Salah seorang pengungsi di Kantor Kelurahan Halim adalah Manaf Lompa (67). Saat ditemui Kompas.com, Selasa (21/2/2017) malam, Manaf tampak tengah terbaring di tempat tidur darurat di lantai dasar Kantor Kelurahan Halim. Dia terlihat terus merintih kesakitan.

Menurut anaknya, Dian (32), Manaf tengah mengalami sakit tulang akibat kecelakaan sepeda motor yang dialaminya sekitar sebulan lalu. Di pengungsian, Manaf sudah sempat mendapatkan obat.

Namun suhu udara di lokasi pengungsian diyakini Dian menjadi penyebab ayahnya itu terus merintih kesakitan.

"Dingin kan. (Jadi) anginnya masuk, ngilu," ujar Dian.

Dian menceritakan, air mulai masuk ke dalam rumahnya pada Senin dini hari setelah sebelumnya hujan terus mengguyur kawasan tersebut.

Menurut Dian, ketinggian air perlahan naik. Dian dan keluarganya mulai meninggalkan rumah saat ketinggian air sudah sekitar 40-50 sentimeter.

Saat itu, Manaf yang tengah dalam kondisi susah untuk berjalan langsung ditandu para tetangga menuju Kantor Kelurahan. Saat meninggalkan rumah, Dian menyebut ketinggian air mencapai sekitar 1 meter.

"Tetangga yang bantu ngangkatin," ujar Dian.

Manaf bukan satu-satunya pengungsi lansia yang tengah sakit. Di lokasi yang sama, ada pula Sumarni (72) yang mengalami muntaber. Menurut anaknya, Siti Zubaidah (37), Sumarni telah mengalami muntaber sejak sepekan yang lalu.

Namun seperti Manaf, Sumarni juga sudah sempat mendapat perawatan dari petugas medis.

"Tadi siang sempat ada posko," ujar Siti.

Lurah Halim, Daniel Wisnu Parulian mengatakan pihaknya membuka posko kesehatan untuk melayani pengungsi yang sakit. Menurut Daniel, khusus untuk lokasi pengungian di Kantor Kelurahan Halim, sebagian besar pengungsi sudah pulang pada Selasa sore seiring mulai surutnya banjir.

Daniel menyebut pengungsi yang masih bertahan adalah pengungsi yang aliran listrik di rumahnya masih dipadamkan akibat masih adanya genangan di dalam rumah.

"Mudah-mudahan besok pagi sudah surut semua," ucap Daniel.

(Baca: BNPB: Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Masih Rawan Banjir)

Kompas TV Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Jakarta menjadi sorotan. Banyak spekulasi tentang penyebab banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com