Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal ke Suriah, Nurani Ingin Hidupnya Kembali Normal

Kompas.com - 22/02/2017, 16:52 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Setelah dipulangkan oleh Densus 88 dari Turki, Nurani Wulandari (36), ibu rumah tangga asal Bekasi, kini berharap hidupnya kembali normal.

Nurani sempat tinggal di Turki selama 10 bulan bersama keempat anaknya karena ingin menyusul suaminya yang bergabung dengan ISIS ke Suriah.

"Nurani tidak mau kembali ke Turki dan ingin bekerja di Indonesia saja dengan hidup normal seperti sedia kala," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing, Rabu (22/2/2017).

Erna menuturkan Nurani dan keempat anaknya, M Farel (11), Syafira (9), Abdurahman Zufar (3), dan Azzam (2), sudah tiba di Mapolresta Bekasi Kota pada Selasa (21/2/2017), dan langsung dipertemukan dengan orangtua Nurani.

Nurani akan kembali ke rumahnya di Bekasi.

"Dia ingin kembali ke rumahnya dan berkumpul dengan orangtuanya serta ingin menyekolahkan anak-anaknya," ujar Erna. (Baca: Nurani Pernah Menolak Ketika Diajak Suaminya ke Suriah)

Adapun kisah nekat Nurani bermula sejak dua tahun lalu ketika suaminya mulai tertarik dengan hal-hal yang mengarah ke ISIS. Suaminya sempat mengajak Nurani dan keempat anak mereka untuk pindah ke Suriah, namun Nurani menolak. Suaminya tetap berangkat pada Agustus 2015.

Lantaran sangat cinta pada suaminya itu, Nurani pun pergi membawa anaknya ke Turki tanpa memberitahu keluarganya. Ia menunggu suaminya membawanya ke Suriah.

Beruntung polisi Turki menggagalkan keberangkatan Nurani dan menyerahkannya ke Densus 88 pada Januari 2017 lalu.

Kompas TV Kemensos Tampung 52 WNI yang Dideportasi karena Gabung ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com