Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Rusak, Lift di Stasiun Parung Panjang Akhirnya Tak Dioperasikan

Kompas.com - 27/02/2017, 09:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga lift di stasiun Parung Panjang, Kabupaten Bogor, berkali-kali mengalami kerusakan sejak stasiun ini selesai dibangun ulang dan diresmikan kembali pada Mei 2016 lalu. Tak ada solusi, akhirnya kini lift dibiarkan tak beroperasi.

Kepala Stasiun Parung Panjang Wahyudin mengatakan, setiap kali lift mengalami kerusakan, pihak Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan selalu mengirimkan teknisi.

Namun, tak lama setelah diperbaiki, lift tersebut kembali rusak. "Sering banget gangguan, orang kejebak berapa kali. Sementara, saya enggak operasikan. Saya enggak mau ambil risiko," kata Wahyudin kepada Kompas.com, Sabtu (25/2/2014).

Wahyudin mengaku tidak tahu persis apa masalah yang menyebabkan lift itu terus menerus rusak meski sudah diperbaiki.

Ia sudah meminta agar ada teknisi yang siaga di stasiun apabila sewaktu-waktu lift mengalami gangguan. Namun, kata dia, permintaan itu tidak bisa dipenuhi.

"Kesimpulan saya kalau sebagai pemakai enggak handal-lah, mereknya Mitsubishi," kata Wahyudin.

(Baca juga: Menengok "Wajah Baru" Stasiun Parung Panjang)

Ia menambahkan, kerusakan lift diperparah dengan seringnya mati listrik di kawasan Parung Panjang.

Tiap kali listrik mati, lift pasti mengalami kerusakan. "Gensetnya juga tidak bisa meng-handle," ujarnya.

Wahyudin mengaku tidak tahu sampai kapan lift akan dibiarkan tidak beroperasi. Ia mengaku pasrah menunggu tindak lanjut dari Ditjen KA.

"Saya juga sering dikomplain sama nenek-nenek, sama penyandang cacat, tetapi kalau difungsikan, kejebak, bagaimana?" ucap Wahyudin.

Kepala Humas Ditjen KA Kementrian Perhubungan Joice Hutajulu mengatakan, pihaknya selalu siap menindaklanjuti apabila ada kerusakan lift.

Menurut Joice, lift sudah diperbaiki dan bisa beroperasi. Hanya saja, PT Kereta Api Indonesia selaku pihak yang mengoperasikan stasiun terkendala biaya listrik yang tinggi.

"Kemarin saat inspeksi dan uji coba lintas Maja-Rangkas hal ini sudah dibicarakan. Alasan PT KAI karema biaya listrik yang tinggi, tetapi pimpinan kami ingatkan agar hal ini tidak jadi alasan," ucap Joice.

Namun, Kepala Daerah Operasi Kereta Api 1 PT KAI John Robertho membantah pernyataan Joice. "Ngaco itu," katanya.

John mengatakan, masalah lift stasiun Parung Panjang ini murni masalah teknis, atau tak terkait dengan biaya operasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com