Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajudan Ahok Tolak PNS yang Ingin Memotong Antrean untuk Berfoto

Kompas.com - 06/03/2017, 11:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita yang menggunakan seragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lingkungan Pemprov DKI bersama temannya yang mengenakan baju kemeja tampak kecewa setelah tak bisa berfoto dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Senin (6/3/2017).

PNS tersebut sebelumnya datang ke pendopo Balai Kota tempat Ahok biasanya menerima aduan warga. Namun, PNS datang itu saat antrean warga membeludak.

PNS dan wanita yang mengenakan kemeja itu tampak langsung mendekati ajudan Ahok bersama seorang PNS laki-laki. PNS itu terdengar meminta ajudan Ahok untuk mendahulukan PNS itu untuk berfoto dengan Ahok.

"Pak, ini PNS Pak, foto duluan dong Pak sama Pak Ahok," ujar PNS laki-laki tersebut.

Mendengar permintaan itu, ajudan Ahok langsung menolak karena masih banyak warga yang mengantre. Ajudan tersebut meminta PNS dan temannya untuk ikut mengantre seperti warga lainnya.

"Wah, saya enggak berani Pak. Soalnya dari pagi orang udah ngantre. Kalau mau ngantre seperti yang lain ya," ujar ajudan itu.

Mendengar penolakan itu, ketiganya langsung meninggalkan lokasi.

"Oh, enggak bisa ya. Ya udah deh," ujar PNS itu sambil berlalu meninggalkan sang ajudan. (Baca: Ahok: Lu Kira Gue Iseng Tiap Pagi Layani Aduan Warga?)

Kepada Kompas.com, ajudan itu mengatakan bahwa tanpa terkecuali semua harus mengantre dan mengikuti aturan yang berlaku. Meski orang yang menemui Ahok memiliki jabatan.

"Padahal PNS, kan dia bisa datang lebih baik waktu sebelum masuk kerja," ujar ajudan itu.

Hampir setiap hari, Ahok menerima aduan warga di Balai Kota. Aduan yang sering diterima Ahok seperti kesulitan pengurusan KJP, sengketa tanah, hingga bantuan dana.

Kompas TV "'Jakarta Smart City" Sediakan Layanan Aduan Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com