Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Agus-Sylvi Tidak Otomatis Dukung Anies-Sandi

Kompas.com - 13/03/2017, 07:04 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pada Sabtu (11/3/2017) sore, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengenakan baju kotak-kotak kepada seorang pria yang mengenakan baju hitam bertuliskan Agus-Sylvi.

Pria tersebut bernama Mulyana yang merupakan ketua Pemuda Agus-Sylvi Jakarta Pusat, salah satu kelompok relawan yang mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mulyana baru saja mengalihkan dukungannya untuk pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, pada putaran kedua.

Mulyana mengatakan mereka yang beralih dukungan merupakan relawan Pemuda Agus-Sylvi dari beberapa kelurahan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

"Kami yang sebelumnya berhimpun di organisasi relawan pendukung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, dengan kesadaran penuh menyatakan sikap mendukung dan siap memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat," ujar Mulyana di kawasan Tebet.

Dalam acara deklarasi itu, Djarot mengenakan baju kotak-kotak ke beberapa relawan lainnya. Mereka berebut agar bisa dipakaikan baju kotak-kota oleh Djarot.

Ada kejadian lucu ketika Djarot mengajak mereka mengucapkan yel "Salam Dua Jari". Para mantan relawan Agus-Sylvi itu masih belum tahu menjawab yel yang disampaikan Djarot.

Saat Djarot berteriak "Salam Dua Jari", mereka kembali berteriak "Salam Dua Jari". Hal itu membuat Djarot tertawa kecil dan akhirnya meralat mereka.

"Bukan, kalau salam dua jari jawabannya bukan salam dua jari juga, tetapi 'menang'," kata Djarot.

(baca: Menurut Djarot, Ini Alasan Ahok Kampanye "Diam-diam")

Ucapan Djarot langsung membuat para relawan tertawa. "Ha-ha-ha, maklum Pak belum pengalaman," ujar mereka.

Beberapa hari sebelumnya, Rabu (1/3/2017), sejumlah relawan Agus-Sylvi juga mendeklarasikan dukungan mereka untuk Ahok-Djarot.

Peralihan dukungan yang dilakukan di kawasan Widya Chandra itu dilakukan dengan melepas atribut Agus-Sylviana dan digantikan dengan menggunakan kemeja kotak-kotak khas Ahok-Djarot.

"Dengan ini saya menyatakan dengan tulus dan ikhlas beralih ke pasangan nomor dua (Ahok-Djarot). Saya juga membawa tim saya ke sini," ujar Ketua DPP Front Kerukunan Pemuda Bugis Makassar (FKPBM), Daeng Rizal, Rabu.

(baca: Veronica dan Beberapa Artis Akan ''Blusukan'' Kampanyekan Ahok-Djarot)

Halaman:


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com