Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Stok Cabai dan Bawang, Mesin Penyimpanan Seharga Rp 10 Miliar Akan Dibeli

Kompas.com - 13/03/2017, 14:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya berencana membeli dua unit mesin penyimpan pangan untuk komoditi cabai dan bawang. Pembelian mesin itu dilakukan guna menjaga stok bawang dan cabai ketika suplai komoditi itu tak stabil di pasar.

Arif menjelaskan, mesin tersebut bisa menjaga stok bawang dan cabai lebih lama. Untuk komoditi bawang bisa tersimpan selama enam bulan. Sedangkan cabai bisa disimpan selama tiga bulan.

Dua mesin ini akan di tempatkan di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur. Mesin tersebut bisa menyimpan sebanyak 20 ton komoditi.

Pasar Jaya berencana menyimpan 10 sampai 20 persen bawang dan cabai untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok itu di pasar.

"Dengan mesin ini otomatis kami sudah punya jaminan stok bawang itu bisa dijaga di DKI Jakarta. Makanya kami mau percepat supaya mesin ini bisa ditanam di Pasar Induk," ujar Arif di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).

Arif menjelaskan, selama ini, ketidakstabilan harga bawang dan cabai karena stok komoditi tersebut sering tidak mencukupi kebutuhan pasar. Diharapkan dengan adanya mesin itu bisa menjaga kestabilan barang dan berdampak terhadap kestabilan harga. (Baca: Jokowi: Yang Naik Hanya Cabai Saja Kok Ribut...)

Mesin itu juga direncanakan bisa disewakan kepada para pedagang. PD Pasar Jaya berencana membeli mesin itu dari perusahaan lokal, PT Pura yang dalam pembuatannya bekerjasama dengan sejumlah universitas. Salah satunya Universitas Gadjah Mada.

Pembelian mesin itu ditargetkan rampung pada Mei atau Juni mendatang.

"Yang ciptakan PT Pura, tapi mereka kerjasama dengan beberapa universitas salah satunya UGM. Mereka lagi coba sertifikasi supaya bisa masuk e-katalog," ujar Arif.

Kompas TV Harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih bertengger di atas 120 ribu rupiah per kilogram. Alasannya, pasokan cabai dari petani susut setelah panen terganggu. Para pedagang mengaku hingga kini pasokan cabai rawit dari petani masih sangat sedikit. Alhasil, pedagang terpaksa mencampur cabai kualitas bagus dengan cabai layu agar harga bisa turun. Untuk cabai kualitas bagus, saat ini harganya masih di atas Rp 150.000 rupiah per kilogram. Tidak hanya cabai rawit, cabai jenis lain pun kini malah mulai naik. Bahkan untuk jenis cabai keriting, kenaikannya mencapai 100%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com