Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Sumarsono, Pria Ini Curhat Ditinggal Istri yang Selingkuh

Kompas.com - 14/03/2017, 11:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Pasar Minggu, Benediktus, datang ke Balai Kota DKI untuk mengadu ke Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Uniknya, dia mengadu tentang masalah rumah tangganya kepada Sumarsono.

"Istri saya lari, Pak. Saya ditinggal dengan 3 anak saya. Istilahnya habis manis sepah dibuang," ujar Benediktus kepada Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (14/3/2017).

Benediktus mengatakan istrinya telah selingkuh dan meninggalkan dia di Jakarta. Sementara istrinya pergi ke kampung halaman di Wonogiri. Sumarsono senyum-senyum mendengar curhatan Benediktus.

"Oke, sekarang Bapak mau mengadu apa? Minta apa?" tanya Sumarsono.

Benediktus mengatakan dia membutuhkan modal kerja sebesar Rp 7 juta. Dia tidak memiliki pekerjaan dan harus membiayai tiga anaknya serta membayar kontrakan rumah.

Benediktus beralasan sudah habis akal untuk menafkahi keluarganya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk datang ke Balai Kota DKI dan meminta bantuan kepada Sumarsono.

Sumarsono mengatakan memberikan modal untuk Benediktus bukan hal mudah. Sebab, Benediktus tidak memiliki jaminan untuk mengajukan pinjaman di bank.

Sumarsono pun mencoba mengulik cerita Benediktus. Akhirnya, Benediktus menyampaikan bahwa dia memiliki sepeda motor. Namun motornya rusak karena sempat terjatuh.

"Motornya mau dijual enggak?" tanya Sumarsono. "Mau, Pak. Rencananya saya mau jual Rp 5 juta tapi masih rusak," ujar Benediktus.

Sumarsono tampak memikirkan jalan keluar untuk membantu Benediktus. Akhirnya, Sumarsono memutuskan untuk membeli motor Benediktus.

"Ini untuk melatih tanggung jawab Anda, saya kasih Rp 7 juta dari beli motor Anda, setuju?. Anda jual Rp 5 juta, saya beli Rp 7 juta," ujar Sumarsono.

"Sangat setuju, Pak," jawab Benediktus. "Tapi nanti harus diperbaiki dulu ya," ujar Sumarsono. (Baca: Plt Gubernur DKI Janji Layani Aduan Warga Tiap Pagi di Balai Kota)

Sumarsono sempat diingatkan oleh PNS DKI yang mendampinginya untuk mengecek surat kendaraan dulu sebelum membeli. Namun, Sumarsono menolaknya.

"Sudah enggak usah, kan ini hanya membantu. Bukan benar-benar membeli," ujar Sumarsono.

Sumarsono menggunakan dana operasional untuk membeli motor tersebut. "Nanti motornya gampang lah, bisa buat PHL yang berprestasi," kata Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com