Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dipecat, Lulung Akan Tetap Jaga Hubungan Baik dengan DJan

Kompas.com - 14/03/2017, 21:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPW PPP DKI, Abraham "Lulung" Lunggana, akan tetap menjalin hubungan baik dengan Ketua Umum PPP Djan Faridz.

Lulung menilai, politik tidak akan merusak hubungan antara Lulung dan Djan yang sudah terjalin cukup lama.

Adapun Djan resmi memecat Lulung dari keanggotaan PPP karena Lulung mendeklarasikan diri dengan mengatasanamakan DPW PPP DKI sebagai pendukung calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Padahal, Djan sudah mendeklarasikan dukungan PPP untuk paslon lain, yaitu Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Kalau hubungan pribadi dan pekerjaan saya tetap sama dia (menjalin hubungan), tetapi hubungan politik kami boleh beda pendapat. Hubungan silahturahim sebagai umat Islam ya enggak apa-apa, saya ketemu cipika cipiki," ujar Lulung saat konfrensi pers soal pemecatannya di Kantor Fraksi PPP di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

(Baca juga: Sandiaga Berharap Dukungan Lulung terhadap Ia dan Anies Tak Dipermasalahkan )

Lulung mengaku terakhir kali bertemu dengan Djan saat ia pulang ibadah umrah. Sampai saat ini, belum ada komunikasi antara Lulung dan Djan. Begitu juga komunikasi soal pemecatan Lulung.

Mengenai kabar bahwa Djan sempat menghubunginya sebelum berencana memutuskan pemecatan, Lulung menyebut informasi itu bohong.

"Bohong, kagak ada telepon. Semua itu bohong. Bohong, makanya jangan berbohong. Ini partai Islam jangan berbohong," ujar Lulung.

(Baca juga: Lulung Sayangkan Sikap Djan Faridz yang Umbar Pemecatannya ke Media)

PPP memberhentikan keanggotaan Lulung setelah menggelar rapat tingkat DPP pada Minggu (12/3/2017) malam.

Pemecatan Lulung dan sembilan anggota PPP lainnya itu terkait sikap dan pernyataan Lulung yang mendukung Anies-Sandiaga pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Lulung Deklarasi Dukung Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com