Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan, KH Hasyim Muzadi...

Kompas.com - 16/03/2017, 20:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Prosesi pemakaman mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, almarhum Kiai Haji Hasyim Muzadi, telah usai, Kamis (16/3/2017) sore.

KH Hasyim Muzadi diantar ke peristirahatan terakhirnya dengan upacara prosesi pemakaman kenegaraan.

Jenazah KH Hasyim Muzadi dimakamkan di kompleks pesantren miliknya, yakni Pondok Pesantren Al Hikam di Kukusan, Beji, Depok.

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertindak sebagai inspektur upacara yang terpantau berlangsung sekitar 45 menit itu.

(Baca juga: Sebelum Wafat, KH Hasyim Muzadi Tetap Aktif Mengajar)

Prosesi pemakaman KH Hasyim Muzadi dihadiri para pelayat yang berasal dari kalangan pejabat negara, tokoh nasional, elite politik, santri, hingga masyarakat umum. 

Upacara pemakaman yang dimulai sekitar pukul 17.00 itu dibuka dengan pembacaan riwayat hidup singkat Hasyim. Upacara dilanjutkan dengan pembacaan apel persada oleh Kalla. 

Dalam pembacaan apel persada, Kalla mendoakan agar KH Hasyim Muzadi diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Semoga darma bakti dan suri teladan bisa mendapat tempat semestinya di alam baka," ucap Kalla.

Setelah pembacaan apel persada, dengan diiringi tahlil dan tahmid, jenazah KH Hasyim Muzadi mulai diturunkan ke liang lahat.

Sebuah bendera merah putih yang sebelumnya melapisi peti jenazah Hasyim tampak dibentangkan saat jenazah diturunkan ke liang lahat.

(Baca juga: Kenangan Anies Saat Tukar Pikiran dengan KH Hasyim Muzadi)

Isak tangis, baik dari keluarga, para santri, dan pelayat serta lagu "Gugur Bunga" menambah haru suasana.

Setelah jenazah dibaringkan di liang lahat, pihak keluarga didaulat menjadi pihak yang pertama menaburkan bunga.

Setelah itu, giliran Kalla yang menabur bunga. Prosesi pemakaman Hasyim terpantau selesai sekitar pukul 17.45. Selamat jalan, KH Hasyim Muzadi...

Kompas TV Inilah Detik-Detik Kedatangan Jenazah KH Hasyim Muzadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com