Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudi Latif: Ahok seperti Robinhood

Kompas.com - 23/03/2017, 21:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Yudi Latif ikut hadir dalam pertemuan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan keluarga cendekiawan Islam (alm) Nurcholish Madjid di kediaman keluarga Nurholish di Jalan Johari I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017). Yudi sendiri merupakan murid Nurcholish.

Pada kesempatan itu, Yudi mengatakan, banyak pihak memelintir kebijakan Ahok selama memimpin Jakarta.

"Seakan-akan Ahok enggak ada perhatian pada kaum miskin, hanya membangun bagi elite dan pengembang tertentu. Padahal sesungguhnya beliau seperti Robinhood," kata Yudi.

Baca: Kunjungi Keluarga Nurcholish Madjid, Ahok Diberi Ensiklopedi

Yudi melihat Ahok dapat membuat kebijakan yang tidak populer untuk kepentingan masyarakat. Contohnya penerapan kontribusi tambahan bagi pengembang yang melakukan reklamasi Teluk Jakarta. Kontribusi tambahan itu dipergunakan untuk menjalankan kebijakan lainnya.

"Dia mengambil dari orang kaya untuk membuat rumah sakit dan pelayanan-pelayanan publik yang lebih baik. Pokoknya dari situ kami bisa menemukan yang selama ini hal-hal gelap yang ternyata masuk akal," kata Yudi.

Saat kunjungan tersebut, mereka bersepakat bahwa pemimpin harus amanah. Selain itu, kata Yudi, Ahok juga mengklarifikasi beberapa isu yang selama ini disalahpahami publik, seperti reklamasi Teluk Jakarta.

"Jadi sebenarnya banyak sekali gagasan-gagasan beliau yang sangat produktif, tapi selama ini tidak dipahami secara clear dan menimbulkan mispersepsi," kata Yudi.

Yudi menyebut, Ahok memiliki kesamaan visi dan misi dengan Nurcholish dalam hal terobosan dan gagasan untuk Jakarta.

"Cak Nur sangat menekankan aspek-aspek nilai bahwa agama itu utamanya pada akhlak dan perilakku. Harus memberi keadilan pada semua dan pembebasan bagi orang-orang miskin," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com