Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Diminta Cuti Sehari untuk Cari "Open Governance" di Pemprov DKI

Kompas.com - 27/03/2017, 11:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Pemenangan calon gubernur-wakil gubernur, Basuki Tjahaha Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, menyarankan, cagub Anies Baswedan untuk cuti satu hari untuk melihat hasil open governance (tata kelola pemerintahan yang terbuka) Pemprov DKI Jakarta.

Saran ini setelah Anies menilai bahwa Pemprov DKI Jakarta belum menerapkan open governance.

"Mas Anies saya minta cuti sehari untuk lihat website Clue, E-Musrenbang, E-Budgeting. Kalau menurut beliau belum ada, gimana (kita) diskusi," kata Toni saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (27/3/2017).

Selain itu, Anies juga diminta untuk berkunjung ke Jakarta Smart City di Balai Kota, DKI Jakarta. Adapun menurut Toni, program-program tersebut merupakan bentuk nyata penerapan open governance oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi ngomongnya lebih pas, kontekstual dan sesuai dengan perkembangan," ujar Toni. (Baca: Anies: Kenapa di Jakarta Belum Diterapkan "Open Governance"?)

Sementara itu, Toni tak mau serius menanggapi klaim Anies yang menganggap beberapa program Ahok-Djarot meniru konsep Anies-Sandi. Program-program itu mulai dari Kartu Jakarta Lansia (KJL), integrasi angkutan kota (angkot) dengan bus transjakarta hingga pemakaian peci Djarot di kertas surat suara.

"Jadi semua buatan Mas Anies. Pak Ahok-Djarot contekan semua. Biar senang kan," kata Toni.

Kompas TV Anies Kritik Pemprov DKI Belum Terbuka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com