Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Anies-Sandi Luncurkan Satgas "Anti-hoax"

Kompas.com - 27/03/2017, 16:36 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Anti-hoax pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut Anies, Satgas Anti-Hoax dibentuk untuk menangkal isu hoax, termasuk kampanye hitam.

"Karena dari kemarin enggak ada fitnah-fitnah gini. Alhamdulillah kami cukup optimis (menghadapi hoax)," kata Anies di Posko Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).

Satgas Anti-Hoax, kata Anies, akan mengumpulkan semua kabar yang merupakan kampanye hitam atau fitnah dalam situs www.jakartamajubersama.com dan www.fitnahlagi.com. Dalam situs itu akan diklarifikasi bahwa kabar tersebut adalah hoax atau fitnah belaka.

"Nanti satgas yang bekerja merespons, menjawab mencari tahu apa saja (hoax) yang ada dikumpulkan. Kami nantinya tunjukan saja betapa banyaknya kabar fitnah yang menyebar," ujar Anies.

Baca: Bentuk Satgas Anti-Hoax, Sandiaga Ingin Klarifikasi Isu Segera Tersebar

Anies berpendapat, dia bisa saja menjawab isu hoax yang beredar. Namun, dia mempertimbangkan soal waktu yang akan terbuang sia-sia, sehingga memilih untuk membuat situs klarifikasi hoax.

Anies mengaku ingin agar kampanye putaran kedua tetap positif dan berorientasi pada program yang berpihak pada kepentingan warga Jakarta.

"Supaya kita enggak habis waktunya. Kita ingin enggak habis waktunya untuk urusan hoax ini," ujar Anies.

Baca: Politik Uang Hoax atau Realita?

Kompas TV Anies Himpun Dukungan Warga Kuningan, Jabar

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com