Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Warga Pak Djarot yang Hanya Bisa Mengontrak Akan Kami Kasih Solusi

Kompas.com - 29/03/2017, 19:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menolak menjawab pertanyaan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tentang di mana lokasi rumah dengan harga Rp 350 juta di Jakarta.

Rumah yang dimaksud termasuk dalam program down payment (DP) nol rupiah besutan Sandi bersama calon gubernur pasangannya, Anies Baswedan.

"Tempatnya sudah kami identifikasi. Tidak bisa kami rilis, Pak Djarot. Mohon maaf, karena banyak sekali spekulan yang akan bermain tanah. Pak Djarot juga tahu karena Pak Djarot sendiri dulu mantan bupati dan sekarang Wakil Gubernur," kata Sandi usai mengisi seminar wirausaha di kampus BSI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

 

Baca: Djarot: Di Mana Ada Rumah Rp 350 Juta di Jakarta?

Sandi menceritakan, sejak dia ditugasi Anies untuk merancang program DP rumah nol rupiah, dirinya telah mengidentifikasi semua hal terkait, termasuk keberadaan rumah dengan harga yang terjangkau.

Sandi juga memastikan, berdasarkan pandangan dan masukan dari ahli, disebutkan program tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan di Jakarta dan ada landasan hukum untuk melaksanakannya.

"Sudah dilakukan di beberapa negara yang lain. Mestinya diskursusnya itu berkaitan dengan bagaimana membuat program itu lebih baik. Tapi saya terima, karena ini lagi Pilkada, saling menjatuhkan, tapi nanti warganya Pak Djarot yang selama ini hanya bisa mengontrak selama hidupnya, kami berikan solusi mengikuti program rumah dp nol rupiah," tutur Sandi.

Baca: Sandiaga: Saya Istiqomah Hadirkan Rumah Rp 350 Juta dan DP 0 Rupiah

Djarot tadi siang di tempat berbeda menilai tidak mungkin lagi ada rumah seharga Rp 350 juta di Jakarta untuk program DP rumah nol rupiah. Sebab, harga tanah maupun nilai jual objek pajak (NJOP) di Jakarta telah melebihi harga tersebut.

Menurut Djarot, jika ingin mengacu harga yang dilontarkan Anies, maka rumah yang dibangun bukan rumah tapak. Melainkan rumah vertikal.

"Kalau ada bangun rumah kemudian Rp 350 juta apartemen atau rusun. Tapi kalau rumah yang satu atau dua lantai itu saya pingin tahu di mana. Saya juga mau beli," ujar Djarot.

Kompas TV Sabtu (18/2) kemarin, pasangan Anies-Sandi mengikuti pengajian yang diselenggarakan salah seorang relawan Anies-Sandi, yaitu Raffi Ahmad. Seusai pengajian, pasangan nomor urut tiga itu menanggapi pro dan kontra terkait program rumah tanpa uang muka yang mereka gulirkan. Menurut Anies dan Sandi, program itu sudah diterapkan di negara lain. Bahkan, jika mengacu pada aturan Bank Indonesia, hal itu bisa diterapkan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Cegah Prostitusi, Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com