Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2017, 13:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tidak mengenal sama sekali Abdul Azis alias Daeng Azis.

Awalnya, Sandiaga diminta komentar soal kehadiran Daeng Aziz, orang yang menjadi pentolan Kalijodo dulu, dalam kampanye cagub DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2017).

"Saya nggak ada tanggapan secara spesifik. Daeng Azis itu siapa, ya?" kata Sandiaga kepada wartawan di Jakarta, Minggu (8/4/2017).

"Yang di Kalijodo," timpal wartawan.

"Ohh. Tentunya semua pihak berhak mendukung pasangan calon. Tak ada pemaksaan," jawab Sandiaga.

(baca: Daeng Azis, "Penyelamat" Kalijodo dari Berbagai Rencana Penertiban)

Sandiaga mengatakan, pilkada di Indonesia menganut asas langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).

Oleh karena itu, siapa pun yang memberikan dukungan dia anggap sebagai amanah.

Sementara itu, soal latar belakang pemilih, Sandiaga mengaku tak bisa mengoreksi satu per satu

"Tapi saya terima kasih kepada seluruh masyarakat yang memberikan dukungan kepada Anies-Sandi," ujar Sandiaga.

(baca: Berakhirnya Sepak Terjang Daeng Azis di Kalijodo)

Dari pantauan Kompas.com sebelumnya, Azis datang beberapa menit setelah acara berlangsung.

Kedatangan Azis disambut beberapa relawan dan pendukung yang mengenakan seragam Partai Bulan Bintang (PBB).

Awalnya, Azis duduk di barisan belakang dari pendukung Anies. Namun, beberapa relawan mengarahkan Azis maju ke depan hingga dia duduk tepat di hadapan Anies yang berada di panggung.

(baca: Komentar Daeng Azis terhadap Kawasan Kalijodo Kini)

Halaman:


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com