Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Quick Count Litbang Kompas Sudah Bisa Dilihat Pukul 14.00 WIB

Kompas.com - 19/04/2017, 10:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas kembali melaksanakan hitung cepat hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada Rabu (19/4/2017) ini. Berbekal pengalaman hitung cepat pada Pilkada DKI putaran pertama tangga 15 Februari 2017, hasil hitung cepat kali ini diperkirakan bisa diketahui lebih cepat lagi.

"TPS ditutup pukul 13.00 WIB, kira-kira hasilnya mulai bisa kelihatan pukul 14.00 WIB," kata peneliti Litbang Kompas Ratna Sri Widyastuti kepada Kompas.com di Pusat Data Hitung Cepat Litbang Kompas, Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu pagi.

Pelaksanaan hitung cepat Litbang Kompas kali ini mengacu pada DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang telah diperbarui KPU DKI Jakarta, yaitu 7,2 juta orang.

Ratna mengatakan, sampel yang dipilih berbeda dengan sampel pada proses hitung cepat putaran pertama.

"Dengan sampel yang diambil dari DPT terkini, bisa menghasilkan prediksi yang akurat dan presisi," kata Ratna.

Ada 470 tenaga lapangan atau surveyor yang bertugas di enam kota/kabupaten administrasi seluruh Jakarta. Para surveyor menghimpun data dari 400 sampel TPS untuk kemudian dikirim dan diolah di Pusat Data Hitung Cepat Litbang Kompas.

Semua data yang masuk akan divalidasi kembali agar tidak terjadi kesalahan non-teknis dan kesalahan berupa human error.

"Dibandingkan dengan hasil hitung cepat kami putaran pertama kemarin hanya selisih rata-rata 0,2 persen dari hasil real count KPUD DKI," kata Ratna.

Baca juga: Quick Count Litbang Kompas: AHY 17,37 %, Ahok 42,87 %, Anies 39,76 %

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com