Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam "Charger" Ponsel

Kompas.com - 03/05/2017, 17:53 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Petugas Bea dan Cukai mengamankan 11 pelaku dari empat usaha penyelundupan narkotika jenis sabu dengan berat total mencapai 10,7 kilogram selama Maret-April 2017.

Dua di antara upaya penyelundupan itu dilakukan dengan modus menyamarkannya dalam paket pengiriman barang berupa charger telepon seluler (ponsel) melalui perusahaan jasa titipan (PJT).

Di dalam modus tersebut, sabu seberat 635 gram dan 4,63 kilogram dibungkus dengan lakban hitam dan dimasukkan ke dalam charger.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang mengatakan modus memasukkan sabu ke dalam charger ponsel bukanlah modus baru.

Menurut Erwin, sebelumnya sudah tiga kali kasus penyelundupan dengan modus memasukkan narkotika ke dalam charger namunlolos dari pengawasan Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta.

"Untuk yang keempat dan kelima kalinya berhasil kami gagalkan karena begitu dapat laporan kiriman paket charger tim langsung detail periksa semuanya lewat x-ray," kata Erwin, kepada wartawan, Rabu (3/5/2017).

(baca: Cinta Palsu Penyelundup Sabu)

Sementara itu, Kanit IV Subdit I Direktorat Narkoba Mabes Polri AKBP Dodi Suryadin menuturkan bahwa pelaku dua penyelundupan sabu di dalam charger itu termasuk dalam jaringan yang sama dengan tiga penyelundupan sebelumnya yang berhasil lolos.

"Ya ini satu jaringan menurut saya, modusnya sama, aliran distribusinya juga sama kalau dilihat, Nigeria-Hong Kong-Indonesia. Ini satu jaringan berdasarkan analisis kami," ucap Dodi.

Oleh sebab itu, Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta disebut Erwin terus memperkuat sistem pengawasan dan pemeriksaan di terminal kedatangan internasional, bukan hanya di Terminal 2 melainkan juga di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini melayani penerbangan internasional dari dan ke Indonesia.

"Pokoknya siapapun di sini yang menerima, yang mengedalikan akan kami sikat. Kalau enggak nanti mereka bakal kirim lagi, cari orang lain lagi artinya mencari orang yang bisa bekerja sama, makanya ini yang harus diputus," tuntas Dodi.

Kompas TV Polisi Gerebek Pemilik Sabu di Padang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com