Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Tak Hanya Gratiskan Biaya Visum Kasus KDRT

Kompas.com - 04/05/2017, 16:01 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas Perempuan menyambut baik rencana Pemprov DKI Jakarta menggratiskan biaya visum dalam untuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) seperti yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

"Kalau sekarang Pemprov DKI Jakarta berinisiatif mengeluarkan kebijakan tentang visum gratis, kita menyambut baik itu," ujar Komisioner Komnas Perempuan (Ketua Sub Komisi Pemulihan Komnas Perempuan) Indriyati Suparno kepada Kompas.com melalui telepon di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

(Baca juga: Pemprov DKI Godok Pergub Terkait Rencana Gratiskan Visum Korban KDRT)

Indri juga menyampaikan, Komnas Perempuan sempat memberikan sejumlah masukan kepada Pemprov DKI Jakarta terkait visum.

Masukan ini disampaikan sebelum mekanisme jaminan kesehatan nasional melalui BPJS diberlakukan. 

Namun, jika nantinya visum gratis ini diberlakukan, Indri berharap tidak hanya untuk kasus KDRT, tetapi juga untuk kasus kekerasan lainnya.

"Kita berharap sih sebetulnya enggak hanya untuk KDRT karena kan kasus kekerasan terhadap perempuan itu enggak hanya lingkup rumah tangga, tetapi kan macam-macam ya. Ada juga yang kekerasan seksual, di sekolah, tempat kerja, dan sebagainya," ujar Indri.

Untuk itu, Komnas Perempuan sangat mendukung aturan visum gratis dan berharap Pemprov DKI Jakarta melahirkan kebijakan yang memberikan jaminan perlindungan hak perempuan korban kekerasan.

(Baca juga: Rencana Pemprov DKI Gratiskan Visum Bagi Korban KDRT Menuai Dukungan)

Mengenai hal ini, Ahok menyampaikan bahwa pergub mengenai visum gratis itu masih dibuat.

Namun, dia juga mengatakan, visum gratis ini tidak hanya untuk korban KDRT, tetapi juga untuk korban pelecehan seksual.

"Iya semua kami gratiskan supaya gampang pelaporan. Kalau orang enggak punya duit kan kasihan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com