Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Lingkungan Hidup DKI Uji Kandungan Busa di Jalan Sudirman

Kompas.com - 08/05/2017, 11:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakkan Hukum Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Mudarisin mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel busa mirip salju yang ditumpahkan di Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (6/5/2017).

Dinas Lingkungan Hidup akan menguji kandungan busa tersebut.

"Hari ini diuji labnya. Kami mengidentifikasi sebetulnya materi itu mengandung apa, apakah mengandung surfaktan atau tidak," ujar Mudarisin saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2017).

Mudarisin menjelaskan, surfaktan merupakan salah satu bahan aktif deterjen. Menurut Mudarisin, busa biasanya mengandung surfaktan.

Baca: Ahok Sebut Tumpahan Busa di Jalan Sudirman Kecerobohan Kerja MRT

Pengujian kandungan busa tersebut membutuhkan waktu paling cepat 10 hari. Mudarisin belum bisa menjelaskan bahaya kandungan dalam busa mirip salju tersebut sebelum hasil uji laboratorium keluar.

"Kami belum tahu komposisinya apa, makanya kami belum bisa menyampaikan bahayanya apa," kata Mudarisin.

Secara umum, surfaktan dalam deterjen biasanya mengandung fosfat. Mudarisin mengatakan, bahaya fosfat terhadap lingkungan menyebabkan eutrofikasi.

Dilansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lipi.go.id, eutrofikasi merupakan proses pengayaan nutrisi dan bahan organik dalam air atau pencemaran air yang disebabkan munculnya nutrisi yang berlebihan ke dalam ekosistem perairan.

Air dikatakan tercemar apabila ada pengaruh atau kontaminasi zat organik maupun anorganik ke dalam air.

Baca: Dari Mana Asal Busa yang Dikira Salju di Jalan Sudirman?

Busa yang memenuhi Jalan Sudirman itu sempat viral dan menjadi perbincangan di dunia maya.

Tak sedikit yang menyebut busa tersebut sebagai salju. Busa tersebut merupakan merupakan material sisa proyek pembangunan mass rapid transit (MRT).

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, busa ditimbulkan oleh cairan sejenis sabun yang gunanya sebagai pelicin untuk membantu melunakkan tanah selama proses pengeboran terowongan.

"Ini adalah material sisa yg masih tersimpan dilokasi proyek MRT di Patung Pemuda meskipun kegiatan pengeboran terowongan sudah selesai seluruhnya pada 23 Februari 2017," kata William, Sabtu malam.

William menyatakan cairan untuk membersihkan peralatan kontraktor bukanlah cairan yang berbahaya untuk lingkungan dan keselamatan.

Ia mengaku sudah mengecek dan memegang cairan itu dan sama sekali tidak memberikan dampak negatif.

Kompas TV Tak Ada Hambatan untuk Penyelesaian MRT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com