Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Brimob Dianiaya Sekelompok Orang di Lenteng Agung

Kompas.com - 29/05/2017, 12:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bharatu Hanif, anggota Detasemen C Satuan I Gegana Brimob, Kelapa Dua, Depok, diserang sekelompok orang di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan,  Sabtu (27/5/2017) dini hari. Penyerangan yang terjadi di dekat Stasiun Tanjung Barat itu menyebabkan  Hanif menderita sejumlah luka tusuk dan harus dirawat di Rumah Sakit Jakarta Medical Center.

"Ya benar, kejadian itu saat ini masih dalam penyelidikan kami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto ketika dikonfirmasi, Senin (29/5/2017).

Penyelidikan kasus yang diduga dilakukan delapan orang itu untuk sementara terhenti karena Hanif saat ini masih dirawat intensif. Polisi belum bisa memintai keterangan darinya.

"Sementara korban belum diambil keterangan," kata Budi.

Kejadian yang menimpa Hanif terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung, tak jauh dari jembatan penyeberangan di samping Stasiun Tangjung Barat arah Pasar Minggu.

Hanif menderita luka tusuk di bagian punggung belakang dan telah mendapatkan jahitan setelah dia dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Jakarta Medical Center, Jakarta Selatan.

Hanif sempat menelepon rekannya Bharatu Nugroho agar dirinya bisa mendapatkan pertolongan. Dari telepon itu, Nugroho mencari lokasi Hanif.

Warga di sekitar lokasi itu mengatakan tidak tahu persis apa yang menimpa Hanif. Warga hanya melihat kondisi Hanif sudah terjatuh di tanah.

Korban sendiri belum bisa berkomunikasi untuk dimintai keterangan terkait apa yang menimpanya.  "Sementara korban belum bisa diambil keterangan," ujar Budi lagi.

Sebelumnya, Brigadir Maryanus, juga anggota Brimob Kelapa Dua, Depok, mengalami patah gigi, luka robek pada bibir, dan kepala, setelah dikeroyok sepuluh orang tak dikenal di depan Masjid At-Tin TMII, Jalan Taman Mini I, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) lalu. Polisi juga masih menyelidiki kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com