Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Wanita yang Gugurkan Kandungannya di Indekos

Kompas.com - 30/05/2017, 17:36 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Cilincing mengamankan R (23), seorang wanita yang berprofesi sebagai buruh di sebuah indekos di Jalan Tipar Cakung, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (18/5/2017).

R yang merupakan penghuni indekos tersebut diamankan karena diduga melakukan aborsi terhadap kandungannya yang baru berusia lima bulan.

Kapolsek Cilincing Ali Zusron mengatakan, dari pengakuan R, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelapnya dengan seorang pria berinisial K yang berprofesi sebagai pegawai swasta.

(Baca juga: Tersangka Aborsi, Sepasang Kekasih Menikah di Mushala Polsek Tasik)

R diduga melakukan aborsi seorang diri di kamar indekosnya. "R melakukannya aborsi tanpa dibantu siapa pun," ujar Ali Zusron di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (30/5/2017).

Awal perkenalan R dan K terjada pada Desember 2016. Dari perkenalan itu, R dan K sudah merasa sangat dekat dan memutuskan untuk berpacaran.

Akhirnya, R dan K melakukan hubungan suami istri. Hingga pada awal 2017, R merasakan ada keanehan pada dirinya. Setelah diperiksa, R diketahui hamil.

R kemudian memberitahukan hal itu kepada K untuk meminta pertanggungjawaban K. Namun, K menolak untuk bertanggung jawab dan menyuruh R untuk menggugurkan kandungan.

R kemudian mencari obat ke sejumlah pasar untuk menggugurkan kandungannya itu. Dari penjelasan R, ia mendapatkan obat penggugur kandungan dari seorang penjual di toko obat berinsial R.

R kemudian mencari kenalan baru melalui media sosial. Ia kemudian berkenalan dengan KS. Keesokan harinya pada 18 Mei pukul 09.00 WIB, R menggugurkan kandungannya dan memasukkan mayat janin ke dalam sebuah plastik.

R kemudian memberitahu KS soal kejadian itu dan meminta KS untuk menemaninya. Namun, KS menolak. R kemudian memberi tahu kondisinya yang sulit untuk berjalan.

(Baca juga: Jasad Bayi yang Ditemukan di Hotel Diradja Diduga Korban Aborsi)

Mendengar hal itu, KS menemani R. Keduanya kemudian mencoba membuang jenazah janin itu ke Jalan Terusan Gading Orchard.

Namun, ada sejumlah warga yang mencurigai bungkusan itu. Warga kemudian melaporkan kecurigaan mereka ke petugas keamanan setempat. Petugas keamanan kemudian menghubungi Polsek Cilincing.

Polisi datang dan memeriksan bungkusan itu. Saat diketahui bungkusan itu berisi jasa janin, polisi mendatangi indekos R dan mengamankannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com