Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Salah Tangkap, Polisi Akhirnya Ciduk Peneror Masjid Istiqlal

Kompas.com - 03/06/2017, 17:06 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melepaskan Iyus Rusmana (43) yang sebelumnya diduga sebagai pelaku yang meneror Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat dengan ancaman bom. Dia dilepaskan karena tak terbukti mengirim ancaman ke pihak pengurus Masjid Istiqlal.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pelaku pengancaman adalah IMD (69). IMD melakukan ancaman dengan menggunakan telepon seluler milik Iyus yang sedang diservis olehnya.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Meneror Masjid Istiqlal dengan Ancaman Bom

"Tersangka ditangkap di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 02.45 WIB," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (3/6/2017).

Argo menambahkan, ponsel Iyus berada di tangan IMD selama satu pekan lamanya. Saat berada di tangan IMD, dia mengirimkan pesan singkat berupa ancaman bom ke pengurus Masjid Istiqlal dengan menggunakan ponsel Iyus.

Kepada penyidik, IMD mengaku iseng mengirimkan pesan berisi teror tersebut. Saat ini IMD masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

"Pelaku mengaku iseng. Akibat perbuatannya pelaku akan dijerat pasal 6 UU no 15 tahun 2003 tentang tindak pidana terorisme," kata Argo.

Dalam kasus itu polisi menyita barang bukti berupa satu unit handphone Nokia E63, satu unit handphone Samsung, satu unit handphone Polytron C 283, satu unit handphone Prince Mobile, satu unit Sim Card, satu KTP, dan 11 Unit buku bacaan tentang agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com