Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Pura-pura Lumpuh dan Berdalih untuk Biaya Pengobatan Anaknya

Kompas.com - 11/06/2017, 16:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Aldriana (45) terjaring operasi Dinas Sosial DKI Jakarta di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (11/6/2017) pagi.

Aldriana pura-pura lumpuh dan mengesot untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari meminta uang kepada warga yang melintas.

"Dari pengakuannya kepada petugas di lapangan, Ibu Aldriana ini sudah dua jam mengemis dan dapat Rp 249.000. Katanya buat biaya pengobatan anaknya yang paling kecil," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu sore.

Susana menjelaskan, Aldriana menceritakan dia punya empat anak yang harus dia tanggung. Anaknya yang pertama tinggal di Bekasi dan sudah lulus SMA, kini sedang berkuliah. Sedangkan anak kedua dan ketiganya ikut tinggal dengan dirinya di Jakarta.

Anaknya yang paling kecil tinggal bersama mantan suaminya di Cianjur, Jawa Barat.

"Anak paling kecilnya kata dia ada kelainan jantung, umurnya baru satu tahun," tutur Susana.

Baca: Seorang Pengemis Diamankan di Matraman dengan Uang Rp 3,4 Juta

Aldriana diketahui sering mengemis dengan pura-pura lumpuh di kawasan pasar Tanah Abang. Namun, saat akhir pekan, Aldriana lebih sering berada di kawasan hari bebas kendaraan bermotor di sekitaran Hotel Indonesia.

Aldriana sementara ini diantar untuk tinggal sementara di salah satu panti sosial kawasan Kedoya, Jakarta Barat. Perannya sebagai pengemis disebut Aldriana tidak diketahui oleh keluarganya di Cianjur.

Kompas TV Petugas Dinas Sosial Jakarta Barat menjaring seorang pengemis yang kedapatan membawa uang lebih dari Rp 16 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com