Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka Tulis Buku Kebudayaan hingga Bersepeda Jakarta-Bali

Kompas.com - 21/06/2017, 07:47 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad, pria asal Iran yang berstatus pencari suaka telah tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara, sejak tahun 2010.

"Kami datang ke Indonesia pada waktu itu karena tak ada syarat pengurusan visa untuk masuk ke negara ini. Tapi ternyata Indonesia sangat menyenangkan," kata Mohammad saat ditemui di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).

Selama tujuh tahun tinggal di Jakarta, pria berusia 40 tahun yang kerap disapa Badaeriam itu telah mengalami berbagai pengalaman menarik, antara lain saat ia berhasil menulis sebuah buku tentang kebudayaan Indonesia.

"Orang Iran di Jakarta punya komunitas di Kelapa Gading. Saya kemudian punya ide untuk membuat buku agar komunitas kami tahu budaya Indonesia dan dapat bersosialisasi," kata dia.

Dalam buku berjudul Learn Indonesian Language and Culture for Persian Refugee, ia menulis materi belajar bahasa Indonesia dan berbagai macam kebiasaan orang Indonesia yang harus dipahami.

"Saya menulis tentang bagaimana kami harus bersikap, sopan santun hingga gaya candaan orang Indonesia yang sering menyebut "cape deh" sambil memegang dahinya," kata dia.

Karena tak memiliki cukup biaya untuk menerbitkannya dalam bentuk cetak, Mohammad membagikan buku tersebut dalam bentuk portable document format (Pdf).

"Jadi siapa saja bisa menerima dengan gratis dan saya tidak perlu mengeluarkan uang lebih. Hari ini saya sengaja cetak untuk ditunjukkan dalam perayaan Hari Pengungsi Sedunia," kata dia.

Selain menulis buku, pengalaman menarik lain yang ia alami adalah pada saat dirinya bersama istrinya berkesempatan melakukan perjalanan panjang Jakarta - Bali hanya dengan mengayuh sepeda.

"Saya lakukan itu (bersepeda) pada Desember 2016. Di perjalanan banyak yang bertanya 'ngapain itu bule'," kata Mohammad.

Dari pertanyaan-pertanyaan orang tersebut ia jadi memiliki kesempatan untuk menceritakan keberadaan para pencari suaka yang tinggal di Jabodetabek.

"Mereka sangat terbuka dan menerima kami. Mereka memasakkan makanan untuk kami. Sangat menyenangkan," kata dia.

Meski demikian, kehidupan keluarga Mohammad tak jauh berbeda dengan para pencari suaka lainnya. Mereka tak dapat bekerja dan tak ada kesempatan bersekolah untuk putra sematawayangnya. Hal itu menimbulkan beban hidup yang berat.

"Untuk pendidikan saya ajari anak saya Bahasa Indonesia, matematika dengan home schooling. Sekolah internasional sangat mahal, saya tidak punya uang," kata dia.

Ia berharap bisa segera memiliki kewarganegaraan yang sah di suatu negara karena untuk kembali ke Iran sudah tidak mungkin.

Baca juga: Kisah Pilu Para Pencari Suaka di Jabodetabek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com