Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tahan Pemerkosa Remaja yang Buang Bayinya

Kompas.com - 22/06/2017, 20:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Teguh Wibowo membenarkan pihaknya telah menahan seorang pemuda yang diduga memerkosa BL (15), pengasuh anak di Kebayoran Baru yang didakwa karena membuang bayinya pada awal Mei 2017.

"Betul, tersangka atas nama inisial MO, 20 tahun, sudah ditahan 23 hari," kata Teguh, kepada Kompas.com, Kamis (22/6/2017).

Teguh mengatakan, dalam pemeriksaan, MO mengakui semua perbuatannya. Pada Juli 2017, MO mencabuli BL di kampung mereka di Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Karena diancam oleh MO dan malu, BL tidak pernah melaporkan kejadian yang dialaminya itu. Pada April 2016, BL pergi dari Cikeusik untuk mengadu nasib sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.

(baca: Remaja Ini Dituntut 8,5 Tahun Penjara karena Buang Bayinya)

BL tidak pernah menyadari diriny hamil lantaran masih menstruasi dan merasa tidak terjadi perubahan pada tubuhnya. Namun pada 30 April 2017, BL yang sakit perut, mengejan dan melahirkan di kamar mandi rumah majikannya di Jalan Haji Jian.

Dia tidak sadar bahwa gumpalan yang keluar dari kemaluannya adalah bayi dan kemudian membuangnya ke tempat sampah. Setelah bayi ditemukan oleh petugas kebersihan dua hari kemudian, BL ditangkap polisi.

BL kini didakwa melakukan penganiayaan yang menyebabkan anak meninggal dan dituntut 8,5 tahun penjara. 

(baca: Pengasuh Anak yang Buang Bayinya Ini Ternyata Korban Perkosaan)

Adapun BL ditemui oleh pengacara dari LBH Apik ketika ditahan di Rutan Pondok Bambu. LBH Apik mendampingi BL dan melaporkan kasus perkosaan itu ke polisi.

Polisi pun menangkap dan langsung memproses MO. Setelah berkas penyidikannya lengkap, polisi akan segera melimpahkan MO ke Kejaksaan.

"Kami kenakan perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur," ujar Teguh.

Kompas TV Polda Metro Jaya memastikan berkas perkara dua tersangka kasus pencabulan anak atau paedofilia dalam grup facebook Loly Candy sudah lengkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com