Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Akan ke DIY, Sejumlah Pria Kulit Putih Ikut Rapat di Markas TNI

Kompas.com - 27/06/2017, 14:30 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama, akan melakukan lawatan ke Yogyakarta pada 28-30 Juni 2017 setelah dari Bali. Obama direncanakan akan mengunjungi sejumlah lokasi wisata Yogyakarta sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Baca juga: Cerita Yusana, Rafting Satu Perahu dengan Obama di Bali

Terkait rencana itu, Korem 072/Pamungkas menggelar rapat koordinasi pengamanan (rakorpam) pada Selasa (27/6/2017). Rakorpam itu diikuti berbagai pihak terkait di antaranya Pemerintah Provinsi DIY, Polda DIY, Polresta Yogyakarta, Polres Magelang, Angkasa Pura I, pengelola tempat wisata, dan lainnya.

Pasukan pengamanan mantan presiden AS itu juga ikut serta. Keberadaan anggota pasukan pengamanan mantan presiden AS itu terlihat setelah rakorpam selesai.

Sejumlah kulit putih berbadan tegap dan tinggi keluar dari ruang rapat dan langsung meninggalkan kantor Korem 072/Pamungkas dengan mengendarai mobil pribadi.

Rakorpam dilaksanakan secara tertutup di kantor Korem 072/Pamungkas, Jalan Reksobayan, Kota Yogyakarta. Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Fajar Setiawan, mengatakan, rakorpam tersebut terkait dengan pengamanan kedatangan Obama untuk berlibur ke DIY pada 28-30 Juni.

Menurut dia, rakorpam itu juga untuk memadukan prosedur pengamanan Obama mulai dari datang sampai mendatangi tempat yang dituju selama berlibur di DIY.

"Sebagai warga yang baik kami sambut dengan baik, di antaranya sambutan itu harus aman dan nyaman. Tidak ada hal khusus karena kami sudah ada SOP dan prosedur tetap dan kami berlakukan itu. Tidak ada yang istimewa," kata Fajar kepada wartawan usai rakorpam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com