Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Setiabudi Timur dan Barat Akan Dibangun "Park and Ride"

Kompas.com - 06/07/2017, 13:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Waduk Setiabudi Barat dan Timur akan segera direvitalisasi. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan dibangun park and ride di kawasan itu.

"Di situ adalah daerah yang sangat sibuk karena dekat dengan Dukuh Atas, maka kita fokuskan juga untuk membangun park and ride yang terhubung dengan beberapa kawasan strategis yang ada di Dukuh Atas," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/7/2017).

Revitalisasi waduk tersebut akan menggunakan dana KLB pengembang. Djarot mengatakan adanya park and ride di kawasan itu akan menunjang moda transportasi umum yang akan berkembang di kawasan itu beberapa tahun mendatang.

Baca: Diperluas Sejak Jokowi, Pembebasan Lahan Waduk Brigif Belum Tuntas

Misalnya seperti mass rapid transit (MRT),(LRT), dan juga bus Transjakarta dan commuter line yang sudah lebih dulu ada.

"Saya berpikir 5-10 tahun yang akan datang daerah itu sangat sibuk. Kita ingin di kawasan yang sangat sibuk itu tidak ada lagi kendaraan parkir di jalan, tapi masuk semua di tempat parkir. Mereka yang mau naik MRT, LRT, Transjakarta, kereta bandara, tidak boleh parkir di pinggir jalan," ujar Djarot.

Djarot berharap proses revitalisasi bisa dimulai bulan depan. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan nantinya park and ride bisa menampung sekitar 300 kendaraan roda dua atau 250 kendaraan roda empat.

Selain itu, revitalisasi yang dilakukan bukan hanya membangun park and ride. Nantinya, fungsi waduk sebagai pengendali banjir akan dioptimalkan. Selain itu, waduk itu juga akan dibuat water treatment seperti penjernihan air limbah.

"Selain itu untuk sumber wisata air juga," ujar Teguh.

Kompas TV Waduk Bening yang terletak di jalan utama antar provinsi ini menyuguhkan suasana sejuk dan dan asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com