Meski demikian, kewaspadaan terhadap keamanan tetap akan ditingkatkan, terutama terhadap ancaman teror.
”Peristiwa ini tidak mengancam keamanan Jakarta. Namun, kita tetap waspada, masyarakat harus peduli dengan lingkungannya. Sebab, yang bisa memerangi terorisme adalah masyarakat sendiri, dalam bentuk peduli,” kata Kepala Bidang
Sebagaimana diberitakan, ledakan bom di rumah di Jalan Nusantara Raya 63, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9) pukul 21.10, menyebabkan tiga orang terluka, satu di antaranya terluka parah.
Ledakan ini hanya berselang tiga hari dari penangkapan terduga teroris, Firman, di di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2 Blok E1 Nomor 1, Depok, Rabu.
Menurut Rikwanto, serangkaian ledakan yang terjadi belakangan ini juga tak mengancam Pilkada DKI putaran kedua yang akan segera digelar. Itu disebabkan, untuk pilkada, telah disiapkan kekuatan untuk mengamankan acara tersebut sebanyak 16.665 personel dari kepolisian serta 2.200 dari TNI dan instansi terkait.
”Jadi, untuk pilkada sudah ada yang mengamankan,” ujarnya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengharapkan sistem antiteror dievaluasi ulang agar dapat lebih efektif mengantisipasi kejadian serupa. ”Harus ada konsolidasi ulang mengenai keamanan di tengah masyarakat. Menghadapi mereka tidak cukup dengan memperbaiki sistem kependudukan,” tutur Nur Mahmudi.
Menurut Nur Mahmudi, walau beberapa kali pelaku teror tertangkap di Depok, hal itu hanya kebetulan belaka.