Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Sumber Air, Pemadaman di Mampang Agak Terhambat

Kompas.com - 10/09/2012, 04:23 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas pemadam yang menangani kebakaran di lapak pemulung kawasan Mampang Prapatan, Minggu (9/9/2012), mengaku mendapat kesulitan dalam proses menjinakkan api di lokasi. Jauhnya sumber air membuat petugas harus bolak-balik mengangkut air.

"Yang membuat kesulitan itu sumber airnya agak jauh, jadi kita mesti bolak-balik untuk mendapatkan air. Untuk memadamkan api, kita ambil dari Kali Krukut," kata Kepala Sudin Damkar Jakarta Selatan Frans Hodden, Senin (10/9/2012) dini hari di Jakarta.

Frans menambahkan, di dalam lapak yang menjadi lokasi kebakaran terdapat beberapa benda yang terbuat dari bahan yang membuat api sulit dimatikan. Bahan tersebut seperti botol minuman plastik, kabel, dan ban bekas.

"Di lapak itu kan ada barang dari karton ada juga yang dari plastik, yang lama mati itu bahannya plastik," ungkap Frans.

Frans melanjutkan bahwa sampai saat ini tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. Sementara itu, besar kerugian materiil belum bisa dipastikan.

Frans mengatakan, pihaknya akan terus memantau di lokasi kebakaran meskipun api sudah mulai padam. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau lapak kaya gini, kita akan tunggu sampai benar-benar padam. Kalau ditinggal, bahan-bahan yang ada itu sangat mudah terbakar lagi sehingga, jika tidak ditangani sampai benar-benar tuntas, berisiko memunculkan titik api baru," kata Frans.

Frans menjelaskan, sebanyak enam lapak rata dengan tanah akibat kebakaran yang terjadi sejak sekitar pukul 20.30 WIB malam tadi tersebut.

Lebih lanjut, Frans memaparkan bahwa kebakaran terjadi di kawasan padat penduduk. Akibat kebakaran ini, sekitar 500 orang kehilangan tempat tinggal.

Sampai saat ini pun petugas pemadam kebakaran masih menjaga lokasi selama proses pendinginan, untuk memastikan api sudah benar-benar padam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com