JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan mempermasalahkan konsorsium untuk melanjutkan proyek monorel. Baginya, yang terpenting adalah proyek tersebut kembali berjalan, dan tak membebani Pemerintah Provinsi DKI dalam hal pembiayaan.
"Kayaknya dilanjutkan ke perusahaan yang lama deh (PT Jakarta Monorel atau JM). Yang penting kami nggak keluarin biaya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (11/1/2013).
Basuki menjelaskan, Pemprov DKI tidak mengeluarkan biaya apa pun, termasuk dalam pengadaan keretanya. Namun, beban yang harus ditanggung Pemprov adalah membayar sejumlah biaya jaminan, dan di satu sisi Basuki belum menyebutkan jaminan yang dimaksud.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, PT Adhi Karya mundur untuk melanjutkan proyek monorel di Ibu Kota. Kini tinggal PT JM yang berpeluang melanjutkan proyek tersebut. PT JM adalah konsorsium lama yang pernah menggarap proyek itu, tetapi proyek terhenti karena persoalan pendanaan.
Menurut Jokowi, PT JM berpeluang besar melanjutkan proyek tersebut. Jika sudah ada kepastian, maka Jokowi akan meminta proyek langsung dilaksanakan. Pengerjaan proyek oleh konsorsium lama memudahkan proses berikutnya. Desain monorel, katanya, mengacu pada desain lama yang pernah dikerjakan PT JM.
"Jika memilih konsorsium baru, lebih ribet prosesnya. Nanti proyeknya tidak akan selesai. Saya sudah menghitung itu. Semoga berikutnya akan berjalan lancar," kata Jokowi.
Saat ditanya soal kegagalan JM, Jokowi mengatakan bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi. Sebab, PT JM telah memberi kepastian mengenai kekuatan pendanaan. Pada tahap awal, dia meminta PT JM membeli semua tiang monorel yang telanjur dibangun. Semua tiang itu kini menjadi aset PT Adhi Karya.
Berita terkait, baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.