Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Demo Mahasiswa IISIP, Polisi Gunakan Peluru Tajam?

Kompas.com - 22/06/2013, 06:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat kepolisian diduga memakai peluru tajam saat membubarkan demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar minyak yang digelar mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta, Sabtu (22/6/2013) dini hari. Selongsong peluru ditemukan di lokasi.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa IISIP, Tintus Formancius, menjelaskan, semula selongsong peluru tersebut ditemukan warga sekitar di depan pintu gerbang kampus IISIP. Selongsong peluru berwarna emas dengan ukuran sekitar 2 sentimeter itu pun diberikan kepada mahasiswa.

"Ini menunjukkan tindakan aparat kepolisian kepada kami merupakan pelanggaran hak asasi manusia," ujar Tintus, sembari menunjukkan selongsong peluru itu. Dia mempertanyakan keberadaan selongsong peluru tersebut di lokasi unjuk rasa mahasiswa kampusnya.

Tintus yakin bukti itu adalah milik polisi. Dia pun meminta petinggi kepolisian menjelaskan temuan tersebut di depan media massa nasional sesegera mungkin. "Bagaimana jika peluru tersebut terkena warga atau mahasiswa. Apakah itu termasuk prosedur kepolisian, itu yang harus dijelaskan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak oleh puluhan mahasiswa IISIP di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, berujung bentrok. Dalam kurun waktu pukul 02.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB, setidaknya terjadi dua kali kericuhan antara mahasiswa dan aparat polisi bersenjata lengkap.

Gas air mata yang ditembakkan kepolisian juga mengenai masyarakat yang bermukim di sekitar kampus. Tak ayal, kericuhan pun meluas tidak hanya antara mahasiswa dan polisi, tetapi juga antara warga sekitar dan polisi. Kericuhan baru reda sekitar pukul 03.00 WIB. Baik mahasiswa, warga, maupun polisi kemudian masing-masing menarik diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

    Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

    Megapolitan
    Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

    Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

    Megapolitan
    Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

    Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

    Megapolitan
    Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

    Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

    Megapolitan
    Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

    Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

    Megapolitan
    Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

    Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

    Megapolitan
    Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

    Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

    Megapolitan
    Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

    Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

    Megapolitan
    PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

    PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

    Megapolitan
    Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

    Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

    Megapolitan
    Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

    Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

    Megapolitan
    Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

    Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

    Megapolitan
    Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Megapolitan
    Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

    Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

    Megapolitan
    Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

    Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com