Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Lu kalau ke Jakarta Jangan Buang Sampah Sembarangan!

Kompas.com - 25/06/2013, 14:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya sampah dari acara Jakarta Night Festival (JNF) amat disayangkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Basuki, sampah berasal dari pedagang kaki lima yang tidak membuang sampah pada tempatnya.

"Kita temukan hampir 95 persen PKL itu tidak bertanggung jawab atas buang sampah. Padahal, plastik kita bagikan. Bahkan, ada tong sampah. Ada bak-bak di dekatnya, dia juga tidak mau bereskan. Tapi, ada juga PKL yang mau bersihkan sekelilingnya begitu," kata Basuki kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (26/6/2013).

Hal itu dikatakan Basuki saat menyampaikan hasil evaluasi Jakarta Night Festival (JNF) yang dilangsungkan pada Sabtu (22/6/2013).

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, sebanyak 70 persen pedagang berasal dari luar Jakarta. Mereka yang bukan warga Jakarta itu diminta agar menghormati untuk tidak membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, kata Basuki, yang membuang sampah adalah orang Jakarta sendiri.

"Nah, kita tentu harus mengajari dia adat juga. Lu kalau mau ke Jakarta, kalau bertamu ke rumah orang, jangan buang sampah sembarangan, gitu loh, apalagi orang Jakartanya. Ini kan rumah kita bersama. Anda harus tegas. Ini yang mau kita fokuskan ke situ," ujar Basuki.

Selain menyoroti masalah sampah yang dibuang sembarangan, Basuki juga mengatakan para pedagang kaki lima (PKL) juga berjualan tidak pada tempatnya. Hal itu yang menurutnya perlu ditata kembali.

"PKL kan mesti dekat massa. Tapi, kalo dia sembarangan kayak kemarin, di posisi semaunya dia, ini juga masalah," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, seperti keinginan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam setiap peristiwa acara, para pedagang tersebut diberikan kesempatan untuk berjualan. Lokasi pedagang juga mesti strategis di tempat yang banyak dilewati warga.

"Kalau mereka dialokasikan ke seluruh tempat yang orang tidak lewat, tidak ada gunanya juga," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

    Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

    Megapolitan
    Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

    Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

    Megapolitan
    BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

    BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

    Megapolitan
    Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

    Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

    Megapolitan
    Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

    Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

    Megapolitan
    Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

    Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

    Megapolitan
    Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

    Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

    Megapolitan
    Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

    Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

    [POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

    Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

    Megapolitan
    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

    Megapolitan
    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Megapolitan
    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Megapolitan
    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Megapolitan
    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com