Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKD Stasiun Juanda Nyaris Dipukuli Tukang Ojek

Kompas.com - 25/06/2013, 16:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang Petugas Keamanan Dalam (PKD) Stasiun Juanda, Jakarta, dikejar sejumlah tukang ojek di sekitar stasiun itu, Selasa (25/6/2013). Sejumlah polisi menghentikan tukang-tukang ojek itu sehingga PKD tersebut bisa menyelamatkan diri.

Perselisihan antara tukang ojek dan petugas PKD itu bermula dari demonstrasi yang dilakukan sekitar 150 pekerja outsourcing di kantor PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ), di Stasiun Juanda, Selasa (25/6/2013). Para pekerja outsourcing itu ingin menuntut PT KCJ mengangkat mereka menjadi karyawan tetap.

Setelah berdemonstrasi beberapa lama, para pekerja outsourcing itu berusaha masuk ke kantor PT KCJ. Polisi yang sudah bersiaga sejak pagi berusaha mencegah mereka masuk.

Demonstran sempat memaksa masuk sehingga terlibat dorong-mendorong dengan polisi. Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah mereka. Para demonstran itu kemudian melarikan diri ke gang-gang di sekitar stasiun tersebut.

Polisi dan PKD mengejar para demonstran. Seorang demonstran tertangkap oleh PKD dan dipukuli. Tukang ojek di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan pekerja outsourcing itu dan berteriak meminta semua pihak tak melakukan kekerasan. Namun, oknum PKD tadi malah memukul tukang ojek tersebut.

Sejumlah tukang ojek lain bereaksi mengejar oknum PKD itu. Polisi mencegah para tukang ojek sehingga oknum PKD itu bisa menyelamatkan diri.

"Kita cuma misahin biar (demonstran) enggak dipukul. Cuma tadi ada tukang ojek yang kena pukul (karena menarik demonstran yang dipukul). Kita enggak terima ada teman kita dipukul. Tiba-tiba ditarik, dipukul. (Demonstran) kan manusia," ujar seorang tukang ojek, Hendi.

Setelah berbicara dengan Kapolsek Gambir AKBP Tatan Dirsan, para tukang ojek itu membubarkan diri.

Sementara itu, setelah terkena gas air mata, demonstran belum kembali ke tempat mereka berdemonstrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com