Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Kobaran Api karena Teralis Besi

Kompas.com - 27/06/2013, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat penghuni rumah toko di Jalan Keting 14 RT 006 RW 010, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, seperti mengulang kisah kebakaran maut yang beberapa kali melanda Ibu Kota.

”Bukan tetangga atau petugas yang terlambat datang, tetapi mereka kesulitan masuk menembus api serta pagar dan teralis besi yang dibangun penghuninya,” kata Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat berkunjung ke lokasi kebakaran itu, Rabu (26/6) siang.

Penghuni ruko itu, Tan Ai Ceng (60), Liny (29), Adelynn Levya Khouw (2), dan Parni (30), tewas terpanggang. Mereka terjebak. Saat berusaha keluar, kobaran api menghadang di lantai satu. Sementara jendela di lantai dua dan teras di lantai tiga tertutup rapat oleh teralis besi. Dinding sisi kiri, kanan, dan belakang berimpit dengan bangunan lain.

Sejumlah saksi menyebutkan, asap terlihat mengepul dari lantai satu ruko sekitar pukul 08.30. Beberapa menit kemudian, api membesar, melahap lantai dua dan tiga. Dua unit mobil pemadam kebakaran pun tiba di lokasi.

Vony Theresia Mait (52), pemilik toko di seberang lokasi itu, mengatakan, warga dan petugas kesulitan masuk untuk menolong penghuni ruko karena api sudah besar. Jendela dan teras di lantai atas juga sulit ditembus karena terhalang teralis besi.

”Kaca jendela bisa dipecah, tetapi tak bisa ditembus,” ujarnya.

Achmad (50), anggota Satpol PP Kelurahan Pejagalan, berusaha masuk melalui atap ruko lain di sisi timur. Namun, upaya itu tak mudah. Sebab, api menyembur dari dalam bangunan keluar melalui jendela dan teras.

Selain jendela dan teras di lantai atas, ruko yang berdiri di atas lahan selebar 5 meter dan panjang 15 meter itu memiliki gerbang utama setinggi 3 meter, pintu rol besi, dan kanopi yang semuanya dipasangi teralis besi. Bangunan itu berimpitan dengan Gereja Bethel Indonesia Keting di sisi barat dan ruko lain di sisi timur.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran masuk melalui atap ruko, tetapi kesulitan mencari korban di antara barang-barang yang hangus terbakar. Korban ditemukan di kamar mandi dan sudut bangunan.

Yayat (40), pekerja di GBI Keting, dan beberapa temannya mengaku sudah membawa empat tabung pemadam milik gereja. Namun, api sudah membesar dan menjalar ke lantai dua. Sekitar 10 menit kemudian, dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Menurut Camat Penjaringan Rusdiyanto, kasus serupa terjadi di sebuah rumah di Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, tahun lalu. Tiga anak tewas terpanggang. ”Warga dan petugas kesulitan masuk karena semua terpagari besi,” ujarnya.

Senada dengan Bambang, Rusdiyanto mengatakan, teralis dan pagar tinggi menjadi dilema. Di satu sisi, pemilik rumah merasa aman dari gangguan pencuri atau perampok, tetapi di sisi lain keberadaannya justru berpotensi membahayakan keselamatan jiwa penghuninya, terutama saat terjadi kebakaran.

Kapolsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Afrisal mengatakan, api diduga berasal dari percikan bunga api dari bola lampu yang pecah karena tersenggol pegawai. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. (Mukhamad Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com