Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Hasil Tes Kebohongan Karyawati dan Saksi

Kompas.com - 03/07/2013, 20:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawati yang mengaku diperkosa, MC, dan seorang pria berinisial CK telah menjalani tes kebohongan. Polisi menunggu hasil tes kebohongan itu, yang akan digunakan untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Uji kebohongan MC dan CK sudah dilakukan di Bareskrim Mabes Polri, tinggal menunggu hasil," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/7/2013).

MC dan CK menjalani tes kebohongan setelah polisi menilai ada ketidaksesuaian antara keterangan MC, keterangan CK, hasil rekonstruksi peristiwa, dan hasil visum. MC dan CK akan dimintai konfirmasi soal hasil tes kebohongan itu.

MC mengaku dipukuli dan diperkosa orang tak dikenal ketika berjalan sendirian sepulang kerja di gang dekat Jalan Pramuka, Jakarta Timur, pada Kamis (20/6/2013) malam. Menurut MC, ia berteriak dan melawan pemerkosa itu, tetapi tak ada orang datang menolong karena gang itu sepi, gelap, dan jarang dilalui orang. Setelah diperkosa, menurut MC, ia ditinggal begitu saja oleh pelaku.

Kepada polisi, MC mengatakan bahwa setelah diperkosa, ia menelepon suaminya yang sudah menunggu di sisi Jalan Pramuka yang berseberangan dengan gang itu.

"Korban kemudian menelepon suaminya yang menunggu di seberang jalan. Saat itu, korban sudah dalam keadaan lebam, pakaian korban sudah kotor karena saat itu kondisi sudah hujan," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Setelah melapor, MC dibawa polisi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani visum. Hasil visum menunjukkan tak ada bekas sperma pada MC.

Polisi lantas meminta keterangan dari beberapa orang, termasuk CK, yang bekerja satu kantor dengan MC. Dari wawancara dengan CK, polisi menemukan bahwa MC tidak berjalan di gang itu sendirian, tetapi bersama CK.

CK juga menyampaikan informasi yang berbeda dari keterangan MC soal lokasi terakhir mereka bertemu. MC mengaku berpisah dengan CK di pertengahan gang, semnetara CK mengaku menemani MC sampai sekitar empat meter dari mulut gang yang menuju Jalan Pramuka.

Selain itu, hasil penyelidikan polisi di lokasi peristiwa juga menunjukkan, teriakan MC akan menghasilkan gema sehingga seharusnya didengar oleh warga sekitar.

"Kami temui ada kejanggalan dalam laporan korban. Setelah melakukan pra-rekonstruksi enam kali, penyidik menemui fakta bahwa korban tidak sendirian usai pulang kerja, seperti pengakuannya saat membuat laporan awal," ungkap Herry.

"Itu fakta di lapangan, korban tidak mengaku sejak awal kalau dia diantar temannya. Ini terungkap setelah kami melakukan penyelidikan. Ini yang harus diluruskan," tambah Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com