Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pungli terhadap Sindi, Kepala TU SMAN 31 Bisa Dimutasi

Kompas.com - 11/07/2013, 22:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMAN 31, Utan Kayu, Jakarta Timur, Era Yulvita, memastikan Sindi Permatasari (16) akan bersekolah di tempatnya mulai tahun ajaran 2013-2014. Ia juga mengaku akan menyelidiki kasus pungli terhadap Sindi, yang diduga dilakukan Kepala Tata Usaha sekolahnya, Z.

"Tadi sudah telepon orang tuanya, dan tidak ada masalah, anaknya juga sudah siap sekolah," kata Era, Kamis (11/7/2013).

"Kami akan cek kebenaran (dugaan pungli oleh Z terhadap Sindi). Jika benar, bisa dikenakan sanksi. Telat datang ke sekolah saja dikenakan sanksi, apalagi kalau sampai ada pungli, bisa kena mutasi," lanjutnya.

Era juga menjelaskan, pihaknya tak pernah melakukan pungutan atau meminta uang kepada pihak siswa yang hendak bersekolah di tempatnya. Meski begitu, ia mengakui, ada orang tua siswa yang memberikan uang sebagai tanda terima kasih. Uang itu, menurut Era, digunakan untuk keperluan sekolah.

"(Uang dari orang tua siswa itu) juga kami terima dengan tanda bukti bahwa itu bukan pungutan. Mereka yang memberikan secara sukarela untuk sekolah. Itu pun digunakan untuk keperluan sekolah," kata Era.

Sindi adalah putri pasangan Rikan Waluyo (37) dan Zubaedah (36). Keluarga ini tinggal di Utan Kayu, Jakarta Timur.

Pada tahun ajaran 2012-2013, Sindi adalah siswa Kelas X SMAN 114 Cilincing, Jakarta Utara. Rikan dan Zubaedah ingin anak mereka melanjutkan pendidikan ke Kelas XI di SMAN 31, karena lebih dekat dari rumah dan supaya ongkos transportasi Sindi berkurang.

Sindi kemudian mengikuti tes seleksi SMAN 31 pada Senin (8/7/2013) dan dinyatakan lulus pada Rabu (10/7/2013). Namun, Sindi malah terancam gagal masuk karena Z meminta sejumlah uang sebagai biaya masuk.

Awalnya, Z meminta Rp 12 juta. Rikan menawar, hingga harganya turun menjadi Rp 10 juta dan kemudian turun lagi menjadi Rp 5 juta. Rikan berusaha menawar hingga Rp 1 juta dan pembayaran dilakukan dengan mencicil. Karena tak mendapat jawaban, Rikan memutuskan batal memasukkan anaknya ke SMAN 31.

Pada Kamis (11/7/2013), Rikan mendatangi Balaikota DKI Jakarta untuk mengadukan masalah biaya masuk SMAN 31 itu kepada Gubernur Joko Widodo atau Basuki. Rikan akhirnya bertemu dengan Basuki dan mendapatkan memo untuk pihak SMAN 31.

"Saya dikasih memo sama Pak Ahok. Pak Ahok bilang enggak ada pungut-pungutan, itu gratis, sekolah negeri punya pemerintah," ujar Rikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com