Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengadu Nasib di Kota, Berburu Rezeki untuk Hari Raya

Kompas.com - 21/07/2013, 10:33 WIB
Ariane Meida

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Rezeki ada di mana saja, sepanjang manusia berusaha mencarinya. Mungkin, itu yang ada di benak Samdoni, bapak dua anak asal Solo, Jawa Tengah, yang kini mengadu nasib di Bekasi, Jawa Barat. Ia menjadi pekerja bangunan. Di kampung halaman, ia mengaku punya lahan garapan. Tetapi, penghasilannya tak seberapa. Merantau ke kota jadi pilihannya.

Dijumpai pada Minggu (21/7/2013) pagi, Samdoni tengah bekerja bersama sejumlah rekannya menyelesaikan pembangunan sebuah masjid di kawasan Perumnas 1, Bekasi Selatan. Puasa tak menghalanginya bekerja. 

"Kami yang kerja di sini, Alhamdulillah semuanya puasa. Saya kerja dari jam 8 sampai jam 4 sore," ujar Samdoni.

Seusai bekerja, ia dan rekan-rekannya beristirahat di sebuah gubuk yang mereka bangun di sekitar lokasi pembangunan masjid. Di sanalah ia tidur dan tinggal. Dinding dan atapnya terbuat dari seng, hanya pintunya dari papan. Ukurannya hanya 4X2 meter. Ruangan itu berfungsi menampung pekerja dan perkakas kerja mereka. Bau keringat dan karat besi menyeruak dari dekat pintu gubuk yang terbuka.

Merantau ke luar daerah, bukan perkara mudah. Samdoni harus meninggalkan istri, dan dua anaknya, yang masing-masing duduk di kelas 2 SMA dan kelas 5 SD. Penghasilan sebagai buruh penggarap tak seberapa, itu alasannya meninggalkan kampung halaman.

"Penghasilan saya Rp 90 ribu sehari. Makan sama rokok sehari habis Rp40 ribu, sisanya dikumpulin buat keluarga di kampung," cerita Samdoni.

Ia kemudian mengisahkan, pembangunan masjid yang biayanya mengandalkan sumbangan dari masyarakat ini kadang berhenti di tengah jalan. "Kalau uang masjid habis, ya kami berhenti kerja dulu sampai ada uang lagi. Masjid ini 3 tahun pembangunannya belum selesai-selesai. Kalau mandor enggak ngasih kerja di tempat lain, ya kami pulang ke kampung garap sawah," katanya. 

Samdoni berencana mudik sepuluh hari sebelum Lebaran, dan tak tahu kapan kembali bekerja di kota. Belum ada kepastian yang didapatnya. Yang pasti, rezeki halal siap dibawanya sebagai bekal berhari raya bagi keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com