Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Minta Diizinkan Jualan Setelah Terminal Depok Ditata

Kompas.com - 26/07/2013, 23:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang di Terminal Depok, Jawa Barat, mengaku tidak keberatan dengan rencana Pemerintah Kota Depok menata terminal tersebut. Mereka hanya berharap diizinkan berdagang setelah terminal ditata.

"Saya sebagai pedagang belum tahu kepastian rencana penataan terminal ini. Saya sih baru denger-denger aja. Nggak tahu kalau yang punya kios ini sudah dapat surat. Saya sih setuju penataan, tapi berharap tetap bisa berjualan," kata Fredy (38), pedagang makanan di Terminal Depok, Jumat (26/7/2013).

Menurut Fredy, para pedagang berharap dibantu oleh pemerintah karena mereka memberi kontribusi ke negara.

"Kami minta jangan digusur aja, tapi diperhatikan juga. Kami minta direlokasi. Kami jangan dibiarkan seperti gembel," katanya.

Dikatakan Fredy, ia sudah enam tahun berjualan makanan dan kopi di Terminal Depok. Ia menyewa tempat Rp 600.000 per bulan. Setiap hari ia mendapatkan penghasilan di atas Rp 50.000.

"Untuk membiayai anak sekolah, Mas. Kalau nanti ditata terus saya nggak bisa jualan, gimana biayain sekolah anak saya," tutur bapak dua anak yang tinggal di Raden Saleh, Sukmajaya, Depok, itu.

Fredy menambahkan bahwa para pedagang di terminal juga berharap bisa berdagang. Fitri (35), pedagang nasi padang, juga tidak mengetahui kepastian penataan Terminal Depok.

"Saya tidak tahu soal apakah terminal mau dibangun apartemen dan pusat bisnis. Pemberitahuan secara resmi tidak ada. Saya aja baru denger dari pedagang sebelah," tutur ibu dua anak itu, yang sudah berdagang di Terminal Depok sejak tahun 1998.

Fitri menyatakan bahwa ia berharap tetap dapat berdagang walaupun terminal ditata. "Saya minta bisa jualan lagi. Dikasih tempat di mana gitu. Setahun saya menyewa kios ini Rp 10 juta," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com