Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Yayasan Pinjamkan Tanahnya untuk PKL di Tanah Abang

Kompas.com - 05/08/2013, 17:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI mendapatkan pinjaman lahan untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang. Bantuan itu berasal dari Yayasan Said Naum di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Jadi, yayasan ini bersedia meminjamkan tanahnya untuk lokasi tempat pedagang PKL yang berdagang menggunakan mobil," kata Saefullah di kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).

Lahan yang disediakan oleh yayasan itu memiliki luas 1,8 hektar dari total luas lahan 2,9 hektar. Saefullah telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI untuk membantu penyiapan lahan itu sebagai tempat dagang PKL. Ia berharap segala persiapan itu telah selesai akhir tahun ini, seperti pemasangan conblock untuk jalan dan awning atau atapnya.

Hingga saat ini, PKL Tanah Abang yang sudah mendaftar relokasi ke Pasar Blok G Tanah Abang telah mencapai lebih dari 900 orang. Sebagian besar dari jumlah itu merupakan PKL dengan KTP Jakarta. Jika masih ada PKL yang berdagang di badan jalan setelah Lebaran, PKL tersebut langsung dikenai sanksi.

Penertiban intensif terhadap PKL akan digelar pada 11 Agustus 2013 atau dua hari setelah Lebaran. Sidang tindak pidana ringan terhadap PKL yang berdagang di jalan akan mulai dilaksanakan pada 12 Agustus 2013 di Kelurahan Kebon Kacang. Pemerintah Provinsi DKI telah mempersiapkan jaksa dan hakim untuk menindak tegas para PKL yang ngeyel berjualan di pinggir jalan.

"Target saya bukan jalan lagi, tapi juga trotoar harus bebas dari PKL. Soalnya PKL kalau kita ikuti terus-menerus pasti akan tumbuh terus," kata mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com