Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Siapkan Penanganan Bencana

Kompas.com - 05/08/2013, 22:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I Jakarta Sukendar Mulya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan penanganan untuk menghadapi masalah perjalanan kereta api pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2013. Masalah itu bisa berupa bencana alam, tindak kriminal, dan perilaku iseng seperti pelemparan batu ke kereta api.

"Kami telah mempersiapkan diri dengan menyurvei beberapa titik penting yang patut menjadi perhatian utama sejak sebelum Lebaran. Selanjutnya, kami memetakan lokasi dalam Peta Kendali Daop I Jakarta agar kinerja dapat sistematis dan efektif," kata Sukendar saat dikonfirmasi melalui telepon seluler dari Jakarta, Senin (5/8/2013).

Dalam Peta Kendali Daop I tergambarkan beberapa tempat rawan dari bencana longsor, banjir, dan lokasi yang dikhawatirkan menjadi obyek pelemparan batu oleh penduduk tak bertanggung jawab.

"Peta Kendali tersebut merupakan gambaran umum untuk antisipasi berbagai permasalahan perjalanan kereta api demi kelancaran perjalanan kereta yang diterapkan di setiap daop," katanya.

Penjagaan dari pihak PT KAI Daop I diperketat, seperti dilakukan di kawasan bantaran rel di Bekasi. Selain itu, regu pekerja siap siaga (flying gang) dipersiapkan di kawasan dekat dengan terowongan, jembatan, dan lokasi rel yang dekat dengan tanah rawan longsor.

Flying gang akan siap sedia jika terjadi bencana alam dan kendala lainnya.

"Sejumlah regu telah dipersiapkan untuk penjagaan terowongan, titik rel rawan ambles berikut penyediaan alat-alat pendukungnya," kata dia.

Faktor kereta dan lokomotif juga telah dipertimbangkan dan disiapkan sejak jauh hari sebelum angkutan mudik serta arus balik diterapkan. Lokomotif dan gerbong cadangan akan menjadi pengganti jika lokomotif dan gerbong menemui permasalahan saat berada dalam perjalanan.

"Sebelum Lebaran, sejumlah lokomotif telah dipersiapkan di stasiun-stasiun strategis, termasuk kereta darurat jika terjadi kendala kereta di tengah perjalanan," kata Sukendar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com